(image/gambar): Adv. Imran Kurniawan Silalahi, S.H. bersama Toni Gultom saat membuat laporan di Polsek Dolok Panribuan
Simalungun-sumutpos.id: Toni Gultom, warga Dusun Huta Tongah, Simpang Palang, Nagori Pondok Buluh, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun melaporkan balik Maradona dan kawan-kawan ke Polsek Dolok Panribuan atas dugaan tindak pidana penganiayaan didampingi Penasehat Hukumnya Imran Silalahi, S.H.dan rekan pada tanggal 8 Agustus 2022.
Toni yang sebelumnya telah dilaporkan oleh Maradona ke Polsek Dolok Panribuan atas dugaan penganiayaan, tidak terima atas perlakuan yang telah dilakukan oleh diduga Anggota Pengembang Kapling dan Perumahan Arman Pasaribu yang sebelumnya telah dikonfirmasi awak Media ini menyampaikan saat kejadian tersebut ada 36 orang anggota pekerjanya hadir di lokasi TKP tersebut.
Dalam keterangannya, Toni menjelaskan kronologi kejadian yang telah menimpanya. Bermula ketika Toni coba menghalangi Maradona dan kawan-kawannya yang datang dengan alat berat jenis eskapator dengan tujuan untuk meratakan tanah yang di klaim sebagai milik Arman Pasaribu.
Sebelumnya, sambil merekam video, Toni mencoba menghalangi usaha Maradona dan kawan-kawan. Melihat itu, Maradona merasa keberatan dan langsung mencekik leher Toni. " Dia cekik leher saya pak. Dia memakai sarung tangan dan masker topeng. Badannya tinggi besar." ujar Toni.
Toni yang kelagapan berusaha melepaskan dirinya, namun karena perlawanan tidak seimbang, ia tidak mampu lalu menggigit tangan Maradona sampai cekikannya terlepas. Namun, dengan gerakan cepat, Maradona kembali mencekik. Akibat cekikan itu, Toni kesulitan bernafas dan terdapat beberapa luka goresan di tangan dan di punggungnya karena sembari dicekik Marodana mendorong dia sampai terjatuh ke parit sampai dia dengan sesak minta tolong.
"Dalam keadaan terpojok, beberapa orang datang dan menarik paksa saya ke mobil dan membawa ke Polsek Dolok Panribuan dan Arman ada dilokasi tersebut" terang Toni.
Sebagaimana telah dinyatakan dalam pemberitaan sebelumnya, "Diduga Mengedepankan Gaya Premanisme dan Arogansi, Pengembang A.Pasaribu Turunkan Massa Rusak Pagar dilahan yang Bersengketa." A. Pasaribu diduga sebagai orang yang paling bertanggung jawab menurunkan puluhan massa sehingga terjadinya bentrok di lahan yang bersengketa dimana masing masing pihak saling klaim atas lahan tersebut.
Saat dikonfirmasi, terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya, Arman Pasaribu memberikan balasan melalui WA. "Apalah kubilang. Haknya nya itu dabah. Ini pun mau kami adukan balik karena melakukan fitnah. Fitnah kepada Ibu Lilis dan ke aparat." balasnya sambil mengirim foto screenshoot dari akun tiktok seseorang.(Red-SP.ID/Tim 01)