Warga Desa Lae Panginuman Resah, BLT DD Diduga Tidak Tepat Sasaran -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Warga Desa Lae Panginuman Resah, BLT DD Diduga Tidak Tepat Sasaran

Sabtu, 28 Mei 2022

(Image/gambar): (Atas) wartawan Sumut pos (bawah)  wartawan Gebrak saat menyambangi kantor desa Lae Panginuman
Dairi-Sumutpos.Id:Warga desa Lae panginuman resah diduga BLT DD tidak tepat sasaran.
Merasa terjolimi warga membuat kesepakatan menyampaikan surat keberatan terkait dugaan perbuatan yang dilakukan oleh Kepala desa Lae Panginuman Safriamko Sitorus beserta perangkat Desa kepada masyarakat nya.

Surat keberatan disampaikan kepada Bupati Dairi,DPRD,Dispemas,dan Camat Silima Pungga Pungga.

Jumat 27/5/2022, informasi yang masuk kepada awak media, ada  yang melalui pemecahan KK,  dilakukan oleh Sekdes Emyana Sitorus kepada keluarga dekatnya Guna dapat menerima BLT DD.Dan setiap nama di kenakan biaya 200ribu,yang dipotong dari BLT yang diterima.sadisnya penerima yang dipecah dari KK ini tergolong sehat walafiat dan masih mampu bekerja serta muda belia.

Agustino Sitorus dan Desman Sitorus yang masih berstatus lajang dipecah KK nya agar bisa mendapatkan BLT-DD yang notabene anak seorang pegawai negri sipil atau ASN,begitu juga istri dari Pioan Sitorus berstatus Pegawai Negeri Sipil. Serta ada beberapa keluarga ‘pilihan’ lain yang menerima  BLT-DD padahal keluarga mampu mempunyai usaha sembako toke,  sesuai dengan pilihan kades dan sekdes yang disampaikan Sekretaris desa.

“keluarga Sekdes bisa dapat tiga orang setelah KK keluarga mereka dipecah. Padahal mereka tinggal serumah dan mamak nya PNS. Sementara lansia dan masih ada keluarga yang layak mendapatkan tidak menerima apapa,” Ungkap  warga yang tidak mau disebutkan namanya.Karena takut nantinya akan di intimidasi oleh Kepala Desa, yang diakui lumayan  arogan oleh warganya.

Saat awak media menyambangi kantor desa Lae panginuman kepala desa tidak ditempat yang menurut sekdes ke kantor Dispemas memenuhi panggilan kadis turut serta kasi kesra .saat dihubungi via selular no yang diberi sekdes tidak dapat dihubungi.sekertaris desa terkesan tidak mau terus terang dan diduga diam diam memvidiokan awak media yang saat itu sedang bertanya padanya.


Pada waktu yang sama saat kami menemui warga ada petugas dinas capil mendatangi kantor desa .Yang menjadi pertanyaan ada apa dengan itu semua?saat awak media mempertanyakan ada pegawai yang kedesa tersebut kepada kadis capil Deddy Situmorang ,beliau membenarkan hal itu.namun awak media belum tau detail .

Informasi lain yang didapat, Kepala Desa Safriamko Sitorus juga menyetujui aparatnya untuk mengambil BLT warganya milik Sinur Butar Butar, yang sedang bepergian ke luar daerah, Namun BLT tersebut tidak pernah sampai ke tangan Sinur Butar Butar yang seharusnya menerima BLT tersebut.
Ketika Sinur menanyakan hak nya, Safriamko mengatakan kalau BLT milik Sinur telah di Silpakan dan di kembalikan ke pusat.Herannya BPD tau bahwa masyarakat nya tidak ada ditempat mengapa ada persetujuan?

"Muda mudahan dengan kami layangkan surat keberatan, ke Kantor Camat Silima PP, Dinas Dispemdes dan  DPRD Dairi,juga kantor Bupati,dapat perhatian pemerintah,"ujar es warga setempat
Sampai berita ini di naikkan kami awak media belum pernah dapat berkomunikasi dengan kepala desa baik langsung maupun via selular. (Red-SP.ID/Cs)