Marulitua Sinaga: Kawasan Bukit Indah Simarjarunjung di Pinggir Danau Toba Butuh Perhatian Serius dari Pemerintah -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Marulitua Sinaga: Kawasan Bukit Indah Simarjarunjung di Pinggir Danau Toba Butuh Perhatian Serius dari Pemerintah

Senin, 28 Februari 2022

(Image/gambar): Marulitua Sinaga, Pengusaha Bukit Indah Simarjarunjung berharap pemerintah memberi  dukungan dalam memajukan destinasi wisata di kawasan Danau Toba, secara khusus di Simarjarunjung


Simalungun, Sumutpos.id:Kawasan Bukit Indah Simarjarunjung, salah satu primadona destinasi wisata alam yang kini sedang naik daun. Digandrungi ribuan orang,baik muda pun tua. Ribuan pengunjung datang ke tempat ini hanya untuk menyaksikan keindahan panorama alam Danau Toba dan sekitarnya. Bukit yang berundak- undak dengan air danau biru di tengahnya ibarat lukisan indah sang pelukis legendaris. 


Pengembangan destinasi wisata ini tentu berkaitan erat dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Di Indonesia, ada lima wisata terpadu super prioritas yang sedang digarap, yakni: Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. 


Sebagai destinasi wisata prioritas tentu semua program dan eksekusi nya menjadi tanggung jawab dan wewenang pemerintah mulai dari tingkat menteri hingga Pangulu yang bersinergi dengan masyarakat pelaku wisata. Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dari pemerintah  tingkat Kecamatan dan Nagori adalah memastikan dan memperlancar program destinasi super prioritas itu tereksekusi dan berjalan baik. 


Sebagai salah satu dari lima destinasi wisata prioritas, Kemenparekraf menetapkan Danau Toba yang berlokasi di Sumatera Utara. Danau Toba dijadikan sebagai ikon baru pariwisata Indonesia berbasis keindahan alam. Tak pelak lagi, Danau Toba sebagai keajaiban di dunia yang benar-benar sangat menakjubkan.


Dengan luas  sekitar 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman 450 meter, Danau Toba menjadi danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia. 


Keindahan alam dan pesona wisata inilah yang bisa dinikmati dari Bukit Indah Simarjarunjung. Wisatawan lokal meskipun di masa pandemi ini tetap meningkat, secara khusus di Bukit Simarjarunjung. Apalagi setelah dimasukkan beberapa fasilitas penunjang wisata seperti kamar penginapan, kuliner, ayunan dan sepeda layang pakai tali serta balon udara juga berbagai spot selfi menjadikan lokasi ini menjadi lokasi prioritas para wisatawan. 


Meningkatnya wisatawan yang datang ke lokasi Bukit Indah Simarjarunjung (BIS) tentu tak lepas dari sentuhan magis dari seorang Marulitua Sinaga (64). Di tangan seorang penikmat alam dibarengi jiwa enterpreneur ini, Bukit yang dulu hanya ditumbuhi pohon Pinus ini dan bebatuan gersang, kini menjadi tambang uang. Puluhan ribu bahkan mungkin ratusan ribu datang ke tempat ini tiap tahun sejak dibuka pada tahun 2016. Dan roda ekonomi pun berputar, mulai dari Bandara, rumah makan, penjual minyak ketengan hingga tukang parkir semua dapat manfaat ekonomi dari BIS. 

(Image/gambar): Marulitua Sinaga membuka akses baru menuju Bukit Indah Simarjarunjung untuk mengantisipasi lonjakan kenderaan di masa liburan panjang


Sebagai seorang enterpreneur yang jeli melihat peluang usaha, tentu saja Sinaga selalu punya ide-ide orisinil untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Simalungun secara khusus di Sumatera Utara dan Indonesia secara umum. 

“Kebahagiaan dan rasa senang pengunjung adalah prioritas kami di sini. Kalau pengunjung senang meski sedikit mendaki bukit Simarjarunjung, itu menjadi kebanggaan kami”, kata Sinaga. Dan untuk itu, kami selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung. Menikmati keindahan alam dan panorama yang eksotis dari Bukit Indah Simarjarunjung menjadi pengalaman tak terlupakan" lanjut pensiunan PNS ini. 


Termasuk ketika ada masalah penutupan jalan oleh oknum tertentu yang sudah berlangsung sejak awal Februari tahun ini, pria yang khas dengan rambut putihnya mengatakan bahwa dia siap untuk mencari solusi dengan masyarakat. Itu bukan masalah pelik. Masalah selalu punya solusi, tandasnya ketika ngobrol santai di atas bukit sambil menikmati tuak takkasan, minuman khas tradisional Batak. 


“Kalau memang pemerintah sungguh menjadikan Danau Toba sebagai destinasi prioritas pariwisata untuk wilayah Sumatera Utara, harus nya penutupan jalan oleh oknum tertentu itu bisa diselesaikan secara hukum. Pimpinan Pemerintah mulai dari Nagori, Kecamatan dan Kabupaten termasuk aparat kepolisian kalau memang punya niat baik, pasti bisa menyelesaikan kasus penutupan itu”, jelas Sinaga sambil menunjuk ramainya orang jalan kaki dari tempat parkir di pinggir jalan hingga ke atas bukit Simarjarunjung. 


Hingga kini menurut penuturan Marulitua Sinaga, Bukit Indah Simarjarunjung menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi di sekitar Danau Toba selain Sibisa, Parapat dan Bukit Sibea bea, Samosir. Dia berharap pemerintah lokal peduli dengan program yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat tersebut. “Jangan abai atau sampai terkesan pembiaran”, harapnya. (Red-SP.ID/NM)