Kaldera Toba Ditetapkan Oleh UNESCO Sebagai Salah Satu Global Geopark Yang Ada Dibelahan Dunia -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Kaldera Toba Ditetapkan Oleh UNESCO Sebagai Salah Satu Global Geopark Yang Ada Dibelahan Dunia

Minggu, 14 November 2021


(Image/Gambar) : Presiden RI Jokowi beserta istri berfoto di lokasi Kaldera Nomadic Escape, Danau Toba.

Pariwisata - Sumutpos.id : 

Salah satu keindahan alam yang termasyhur dari Indonesia, sekaligus juga menjadi Icon pariwisata khususnya dari Pulau Sumatera, adalah Danau Toba.


Danau ini merupakan danau air tawar tektovulkanik terluas di Asia Tenggara, bahkan terluas kedua di dunia.


Kawasan ini juga dikenal dengan pemandangannya yang indah sehingga mengundang jutaan wisatawan domestik maupun internasional untuk datang menikmati secara langsung pesonanya.


(Image/Gambar) : Salah satu keunggulan Pariwisata Kaldera Toba Nomadic Escape adalah menyediakan lokasi Glamping (Glamours Camping), bagi para wistawan yang hobi dengan Travelling.

Kaldera Toba telah ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai salah satu Global Geopark yang ada di belahan dunia.


Informasi ini dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi pada Rabu (8/7/2020).


"Betul, Kemlu juga sudah men-tweet informasi tersebut," kata Teuku kepada Kompas.com, 8 Juli 2020. 


Berdasar informasi di laman resmi Kemlu RI, keputusan ini ditetapkan pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO, Selasa (7/7/2020) di Paris, Perancis.


Duta Besar Indonesia untuk Perancis Arrmanatha Nasir menyebutkan, ada manfaat yang bisa diperoleh Indonesia, khususnya bagi wilayah dan masyarakat di sekitar Kaldera Toba.


(Image/Gambar) : Selain Glamping, berupa tenda-tenda camping dengan segala fasilitas mewah didalamnya yang setara hotel berbintang, Pariwisata Kaldera Toba Nomadic Escape juga menyediakan fasilitas menginap yang disebut CABIN, bisa dipakai untuk kapasitas 3 orang/Cabin, dengan harga berkisar 900 ribu/malam.

"Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network, khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal," ujar Arrmanatha.


Selain itu, penetapan ini dapat mendorong terjadinya pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.


Masyarakat pun bisa mempromosikan budaya dan produk lokal kepada lingkup yang lebih luas, yang otomatis akan melahirkan penciptaan lapangan kerja.


Namun demikian, penetapan ini juga menjadi tanggung jawab bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk bisa meningkatkan sembari terus menjaga kelestarian lingkungan juga keutuhan kawasan.


Arrmanatha menjelaskan, hasil yang didapat Indonesia ini bukanlah sesuatu yang instan, melainkan telah melalui proses yang panjang.


"Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba menunjukkan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan, dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO," ujar dia.


Indonesia telah berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi dengan masyarakat lokal, khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.


Oleh karena itu, negara-negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi dengan dijadikan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.


Proses penilaian ini sebenarnya sudah dilakukan pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, 31 Agustus-2 September 2019.


Tidak hanya Kaldera Toba yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark dalam kesempatan itu, tetapi ada juga 15 lokasi lain dari berbagai dunia yang mendapatkan pengakuan yang sama.


Indonesia sebelumnya sudah memiliki empat lokasi yang menjadi UNESCO Global Geopark, yaitu Batur, Cileteuh, Gunung Sewu, dan Rinjani. 

(Red-SP.ID/Kompas.com)