Image/Gambar: Pdt. Dionisius Panomban (tengah) bersama Para pengurus PGLII Siantar Simalungun |
Pematang Siantar -Sumutpos.id: Ketua PGLII Siantar dan Simalungun Pdt. Dionisios Panomban, STh bersama Sekretaris Pdt. Horas Sianturi, S.H, M.Th pada hari Selasa, 22 November 2022, menyatakan sehubungan dengan adanya pemberitaan disalah satu Media yang menyatakan Pdt. Horas Sianturi yang juga seketaris PGLII Kota Pematangsiantar sebagai Penasehat di Sains (Sahabat Anies Baswedan Sumatera Utara), Pdt. Dion menyebutkan Kehadiran Pdt. Horas sebagai Penasehat di Sains adalah suatu kegiatan beliau sebagai pribadi. "Saya dan Pak Horas selama ini aktif sebagai Pemerhati dan Peduli kota dan Bangsa sesuai sabda Tuhan "Pikirkanlah kesejahteraan kota dimana kamu ada", jadi kita boleh berperan aktif baik di dalam mengedukasi agar kita dan masyarakat benar- benar menggunakan Hak suaranya dengan hati nurani yang murni, dengan melihat, menyikapi dan memutuskan pilihannya bebas dari unsur SARA dan Hoaks."Tegas Pdt. Dion.
Horas Sianturi juga mengatakan "saya secara pribadi juga turut mengedukasi agar puta-putri terbaik bangsa, siapapun dia dikala mau maju jadi Calon Presiden baik Anies, Ganjar, Prabowo ataupun Mbak Puan Maharani biarlah masing-masing kompetitor boleh membangun Ketokohan dan Kinerja Positif tanpa membawa isu-isu Agama yang sangat sensitif dan seolah membuat perpecahan ditengah masyarakat." Ungkap Pdt. Horas.
Image/gambar: Sekretaris PGLII Siantar Simalungun, Pdt. Horas Sianturi |
"Ya, PilPres periode yang lalu ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo secara terpadu ada dukungan dari masyarakat dari masing-masing CaPres, isu-isu berbau Sara sering dikumandangkan, seolah Indonesia rakyatnya sudah terpecah dua. Namun hal positifnya, kedua Capres tersebut tampak sudah mesra. Pak Jokowi jadi Presiden, Pak Prabowo jadi Menhan dan Pak Sandiaga Uno jadi menteri Pariswasta.Kita Bangga dengan Indonesia. Nah kita dikalangan rakyat, ayo menjalin hubungan mesra tanpa terpecah belah, mari kita teladani Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Pilihan boleh berbeda tapi kita tetap mesra sesama warga masyarakat." ucap Pdt. Horas.
"Jangan terbawa isu agama dan saya pribadi tidak akan pernah membawa-bawa nama lembaga, nama agama dalam dukung mendukung maupaun tidak mendukung dalam proses Pilkada maupun Plieg maupun Pilpres". sebut Horas.
"Nah kalau ada berita di media yang menyebutkan Horas sebagai Seketaris PGLII, mendukung bla..bla..bla, nah itu tidak benar, secara lembaga kita tidak pernah dukung-mendukung. Kalau secara pribadi itu Hak konstitusional". sebutnya mengakhiri. (Red-SP.ID/Tim 01)