Pemerintah Diminta Ikut Andil Stabilkan Harga Cabai di Pasaran -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Pemerintah Diminta Ikut Andil Stabilkan Harga Cabai di Pasaran

Jumat, 17 Juni 2022


Jakarta-Sumutpos id.– Harga komoditas cabai akhir-akhir ini terus mengalami kenaikan. Persoalan itu dipicu karena adanya cuaca ekstrem. Akibatnya berdampak pada penurunan produksi. Seperti gagal panen, tanaman terinfeksi jamur, layu fusarium. Bahkan di beberapa sentra produksi cabai terdampak banjir.

Anggota Guyub Rukun Pedagang Cabe (GRPC) Pasar Induk Kramatjati Jakarta Guntur Purwanto mengatakan akibat kekurangan produksi cabai menyebabkan distribusi/pengiriman cabai ke sejumlah daerah khususnya Pasar Induk Kramatjati Jakarta mengalami gangguan.

Guntur mengatakan, wilayah Jabodetabek memiliki tingkat konsumsi cabai yang tinggi. Bahkan pasokan cabai yang masuk ke Pasar Induk Kramatjati Jakarta, jelang hari besar keagamaan (Idul Adha 1443), mengalami penurunan mencapai 50 persen. dari biasanya (kebutuhan normal).

“Padahal dalam keadaan normal cabai yang masuk ke pasar Induk Kramatjati mencapai 10 ton, tetapi sekarang hanya sebanyak 5 Ton. Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan harga cabai di tingkat konsumen mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” ucap Guntur kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
 
Oleh karenanya, guna mengendalikan harga cabai, Badan Pangan Nasional (BAPANAS) telah melakukan intervensi melalui bantuan subsidi biaya transportasi. 

Di anataranya  pada 15 Juni 2022 BAPANAS telah membantu biaya transportasi cabai sebesar Rp 16.000,- per Kg dari Bandara Sultan Hasanudin Makasar menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, cabai yang diangkut sebanyak 2 ton.

Perlu diketahui bahwa pembelian cabai tersebut dilakukan oleh para pedagang yang tergabung dalam Guyub Rukun Pedagang Cabai Pasar Induk Kramatjati dengan petani di Wajo Makasar Sulsel. 

Proses pembayarannya dilakukan secara langsung oleh pembeli dan petani cabai, sehingga BAPANAS hanya memfasilitasi (subsidi) biaya distribusinya. 

Harga pembelian cabai di makasar Sulsel sebesar Rp60.000,- per Kg, pedagang Pasar Induk Kramatjati menjual dengan harga Rp65.000,- per Kg, dan selanjutnya pedagang di pasar penyangga DKI Jakarta sebesar Rp75.000,- per Kg. 

Pada saat ini harga cabai yang paling murah adalah di wilyah Wajo Sulsel yaitu dengan harga di tingkat petani pada kisaran Rp50.000-55.000,- per Kg.

Untuk itu, guna mengendalikan harga cabai di pasaran, Guyub Rukun Pedagang Cabe (GRPC) Pasar Induk Kramatjati Jakarta mendukung penuh bila pemerintah pusat, daerah, asosiasi transportasi/pedagang, dan petani untuk melakukan koordinasi (duduk bersama). Sehingga dapat mengetahui adanya berbagai hambatan yang dapat menyebabkan produksi, distribusi, dan harga cabai menjadi tinggi. 

“Sebab selama ini yang terjadi adalah antar pemerintah, lembaga, dan asosiasi masing-masing jalan sendiri-sendiri sehingga menyebabkan harga cabai mengalami kenaikan yang tidak wajar atau naik tinggi. Bahkan kejadiannya selalu berulang-ulang. Hal ini diperlukan campur tangan Satgas Pangan Polri agar produksi dan stabilitas harga cabai terkendali,” pinta Guntur.(Red-SP. ID/MYT).