Diduga Proyek Bronjong Bantaran Sungai Padang Tanpa Indentitas Jelas di kota Tebing Tinggi -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Diduga Proyek Bronjong Bantaran Sungai Padang Tanpa Indentitas Jelas di kota Tebing Tinggi

Minggu, 10 April 2022


(Image/gambar): Proyek pembuatan tanggul dan bronjong yang terkesan asal-asaaln
 Tebing Tinggi-Sumutpos.id:Mukhrizal Tanjung,   Ketua DPD Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup ( LKLH) kota Tebing Tinggi meninjau langsung Proyek Tanggul dan beronjong di bantaran Sungai Padang, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan  Rambutan, kota Tebing Tinggi.

Mukrizal Tanjung didampingi beberapa  wartawan media online waktu  meminta keterangan kepada pekerja tanggul dan beronjong bantaran Sungai Padang  terkait siapa penanggung jawab pekerjaan di lapangan ini, satu pun pekerja tidak ada yang  mengetahuinya apa lagi nama pengawas proyek. Juga di kantor tak ada yang bisa dikonfirmasi. Tak satupun terlihat  pegawai dari perwakilan perusahaan, yang ada hanya seorang wanita paruh baya yang  mengaku sebagai pembantu untuk membersihkan kantor.

Sabtu (9/4/22), M .Tanjung  didampingi beberapa awak media kembali meninjau proyek Bronjong tersebut, ketika dipertanyakan hal  sama  kepada  pekerja  terkait siapa penanggung jawab  pekerja di lapangan, tidak seorang pun yang tau siapa pengawas mereka (pekerja).
Tidak adanya pengawasan tempat pelaksanaan pekerjaan dan juga tidak ada keterangan papan plang pelaksanaan Proyek,di duga seperti proyek siluman, tidak adanya baby tank untuk penampungan bahan bakar minyak industri (solar), dapat dipastikan alat berat(eskapator) yang digunakan diduga memakai minyak subsidi yg dibeli pakai jiregen melalui seseorang.

Ada beberapa kejanggalan dalam proyek  pengerjaan tanggul tersebut diduga  adanya indikasi korupsi. Kemudian dari segi prospek pekerjaan tidak sesuai seperti yang diterapkan.


Contohnya, terocok atau pipa galvanis tidak pernah terlihat ditanam mereka, pemasangan berondong mulai dari dasar sampai atas hanya 1 kotak saja dan antara kotak satu dengan yang lainnya tidak terangkai bereratan, ukuran batu yang digunakan pun masih ada yang lebih kecil dari lubang kawat beronjong tersebut.
Jelas terlihat,  pengerjaan tanggul tersebut dikategorikan asal asalan.
"Proyek tersebut proyek  permainan antara penanggung jawab pekerja dan buruh kerja, seperti ada yang ditutup-tutupi." terangnya M.  Tanjung. 

Awak media langsung menuju kantor Wika  sebagai pelaksana pengerjaan,atau istilah canternya Direksi Cat,yang  jaraknya tidak jauh dari proyek. Hal yang sama, tak seorang pun yang bisa dimintai keterangan, kantor tersebut kosong,  tidak terlihat adanya aktivitas sebagaimana pada umumnya perkantoran.

Diduga adanya penyalahgunaan anggaran belanja untuk bahan Proyek tanggul dan Beronjong dengan kualitas Proyek penanggulangan banjir dapat dipastikan tidak bertahan lama. 


Diharapkan kepada Pemerintah mohon perhatian, pengawasan dan pengkajian terhadap proyek di bantaran sungai Padang tersebut agar dana yang digunakan dapat terasa manfaatnya bagi masyarakat kota Tebing Tinggi khususnya yang berada di bantaran sungai Padang.

Bagaimana kualitas Pembagunan Beronjong? Kepada  pihak terkait dalam hal ini APH kota Tebing Tinggi, agar dapat membantu menindaklanjuti pengawasan pelaksanaan Proyek tanggul dan Beronjong di Bantaran Sungai Padang tersebut. "Proyek ini di duga ada praktik korupsi" pungkasnya.
(Red-SP.ID/SS)