DPC PKB di Sumut Ramai Lakukan Penolakan Hasil Pra Muscab Maupun Muscab -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

DPC PKB di Sumut Ramai Lakukan Penolakan Hasil Pra Muscab Maupun Muscab

Minggu, 27 Maret 2022


Sumutpos.id: Para pengurus, kader maupun simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) diberbagai Dewan Pengurus Cabang Kabupaten/Kota di Sumut ramai melakukan protes penolakan pelaksanaan dan hasil Pra Musyawarah Cabang (Pra-Muscab) maupun hasil Musyawarah Cabang(Muscab) yang sudah dilaksanakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sumatra Utara (SUMUT). 

Penolakan pelaksanaan dan hasil Pra Muscab maupun Muscab diberbagai DPC PKB dilakukan secara santun melalui surat masing-masing yang ditujukan kepada Ketua Umum(Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB H.A.MUHAIMIN ISKANDAR sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam penerbitan Surat Keputusan (SK) Hasil Muscab diberbagai daerah yang telah dilaksanakan DPW PKB SUMUT sebagai perpanjangan tangan DPP PKB. 

Hal tersebut disampaikan Ahmad Helmy, ST Ketua DPC PKB Deli Serdang yang memiliki Surat Keputusan (SK) aktif sampai dengan September 2022 dan ditandatangani H.A.MUHAIMIN ISKANDAR sebagai Ketum DPP PKB, kepada awak media Sabtu (26/3) usai mendapat informasi terkait pelaksanaan Muscab DPC PKB Deli Serdang yang dirinya tidak mengetahui pelaksanaan tersebut bahkan tidak diundang. 

Menurut Helmy, pelaksanaan Pra Muscab maupun Muscab DPC PKB Deli Serdang yang dilaksanakan DPW PKB Sumut dinilai bertentangan dengan Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Penataan Struktur, karena Itu DPC PKB Deli Serdang secara tegas menolak hasilnya. 

Sementara H.MAS'AD MAHDI,S.Ag DPC PKB ASAHAN, kembali mengulang cerita yang sudah dipublikasi media bahwa DPC PKB ASAHAN saat itu sudah melakukan Pra Muscab dibawah kepemimpinannya, namun DPW PKB Sumut melaksanakan Pra Muscab kedua seperti tandingan. 

Menurut Mahdi, dirinya bersama pengurus telah menyampaikan penolakan hasil Pra Muscab Maupun hasil Muscab kepada Ketum DPP PKB H.A.MUHAIMIN ISKANDAR dengan tujuan tidak menerbitkan SK DPC PKB ASAHAN hasil Muscab yang dilaksanakan DPW PKB SUMUT. 

Ketua DPC PKB BINJAI Syamsul Bahri Pane,M.Si juga sudah menyampaikan penolakan terkait hasil Pra Muscab yang dilaksanakan DPW PKB SUMUT, karena peristiwa ini dianggap mencederai PKB secara keseluruhan akibat ketidak patuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan melalui Muktamar  PKB ke V di Pulau Bali tahun 2019 yang lalu. 

Begitu pula halnya dengan DPC PKB BATU BARA, awalnya Zul Irfan telah menyampaikan kronologis terkait peristiwa dan perjalanan organisasi yang dipimpinnya. 

Namun sayangnya, DPW PKB SUMUT malah melaksanakan Pra Muscab kedua seperti tandingan pada tanggal 20 Maret 2022 dan dilanjutkan pelaksanaan Muscab pada hari Ini(26/3). 

Melalui Surat Nomor 401/DPC/2019/1/III/2022, Zul Irfan telah menyampaikan penolakan hasil Pra Muscab maupun Muscab kepada Ketum DPP PKB H.A MUHAIMIN ISKANDAR sekaligus meminta agar Ketum melakukan evaluasi berkaitan kegiatan tersebut serta tidak menerbitkan SK hasil Muscab DPC PKB BATU BARA,namun menerbitkan perpanjangan SK Perubahan tanpa mengganti Ketua Dewan Tanfidz sebagai mana diatur dalam Peraturan Partai. 

Saat pelaksanaan Muscab DPC PKB BATU BARA berlangsung,dikabarkan bahwa HJ.YANTI SOFYAN selaku Wakil Sekretaris DPC menyampaikan rasa kesal maupun pendapatnya dihadapan pimpinan dan peserta Muscab. 

Ungkapan rasa kesal Hj.Yanti Sofyan disampaikannya karena dirinya merasakan sebagai korban oknum-oknum yang dzalim terhadap Ketua DPC PKB BATU BARA yang tak lain adalah suaminya. 

"Saya korban segalanya bagi PKB, untuk membantu suksesi anggota DPRD BATU BARA yang duduk saat ini,saya rela menjual rumah dan untuk membesarkan PKB termasuk verifikasi dan pendaftaran Caleg 2019-2024 uang saya habis, belum lagi kerugian lainnya yang saya rasakan termasuk waktu suami saya yang fokus membesarkan PKB sehingga berdampak dengan waktu saya sebagai isteri, " ungkap Yanti kesal.

Meski hanya mengemukakan pendapat, Hj.Yanti sempat dipaksa dan ditarik untuk keluar ruangan acara oleh sekelompok orang peserta maupun panitia serta sekelompok oknum berpakaian seragam ormas yang diduga dipersiapkan panitia Muscab sehingga suasana menjadi memanas. Adapun alasan Hj. Yanti untuk menyelamatkan dirinya bahwa dia mampu keluar sendiri tanpa dipaksa setelah sedikit unek-uneknya tersampaikan. (Red-SP.ID/Tim 01)