Berkunjung Ke Siosar Puncak 2000, Mantan Menhut MS Kaban Dukung Pengelolaan Siosar Menjadi Destinasi Wisata Di Tanah Karo -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Berkunjung Ke Siosar Puncak 2000, Mantan Menhut MS Kaban Dukung Pengelolaan Siosar Menjadi Destinasi Wisata Di Tanah Karo

Minggu, 02 Mei 2021

(Image/Gambar) : Mantan Menteri Kehutanan yang juga tokoh masyarakat Karo, MS Kaban saat berkunjung ke destinasi wisata Siosar Puncak 2000.

Tanah Karo - Sumutpos.id : 
Mantan Menteri Kehutanan RI, yang juga tokoh masyarakat Kabupaten Tanah Karo, Malem Sambat (MS) Kaban, berkunjung ke destinasi wisata Siosar Puncak 2000, di Desa Kacinambun, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Jumat, (30/4/2021) sore.

Ia mendukung penuh pengembangan destinasi wisata di wilayah yang merupakan tempat relokasi pengungsi korban erupsi sinabung itu.

Selain dukungan moril, ia juga berharap agar semua pelaku wisata, selalu memperhatikan wilayah hijau yang ada di sekitar.

“Kita melihat saat ini bahwa lokasi ini (Puncak 2000-red), sudah menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Karo, mari kita mendukung dalam hal pengembangan destinasi di wilayah ini,” katanya kepada wartawan di Puncak 2000 Kacinambun, Jumat, (30/4/2021) sore.

Ia juga berpesan kepada seluruh pelaku wisata, agar memperhatikan dampak limbah yang ada dari lokasi-lokasi wisata yang ada.

“Kalau untuk kemajuan terutama di bidang wisata, kita pasti dukung, namun demikian, kita juga harus memperhatikan ruang hijau yang ada di sekitar. Dan para pelaku wisata, tetap mengikuti aturan tata ruang, sehingga ke depannya tidak menimbulkan masalah seperti bencana alam,” pungkasnya.

“Masalah ijin lokasi juga, saya harapkan agar para pelaku wisata harus selalu mengikuti aturan dari pemerintah, kolaborasi pihak pengusaha pelaku wisata dan pemerintah harus sesuai aturan  menurut UU dan Perbup yang sudah ditetapkan, itu akan lebih bagus. 

Selain untuk memajukan potensi  wisata Tanah Karo, juga membantu pemerintah dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD) bidang wisata yang ada,” tutupnya. (Red-SP.ID/LNP/01)