(Image/Gambar): Tampak Kantor Pelindo I Cabang Belawan juga terendam banjir rob. |
Belawan - Sumutpos.id : Nasib warga Belawan menderita karena terus menerus sering dilanda banjir rob, yang tak tau harus mengadukan hal ini kepada siapa.
Banjir rob telah melanda selama beberapa hari terakhir, hampir setinggi pinggang orang dewasa, menyisakan kesulitan dan kesusahan bagi warga Belawan.
Khususnya Kecamatan Medan Belawan yang terdiri dari enam kelurahan, dari penelusuran awak media banjir rob tampak terjadi di Kelurahan Belawan Bahagia, Belawan I, Belawan II, Belawan Secanang dan Kelurahan Bagan Deli.
Ironisnya, dari pantauan awak media bukan hanya ribuan rumah warga saja yang terendam oleh banjir rob, namun Kantor Pelindo I Cabang Belawan juga terendam banjir rob tersebut.
Terkait akan Kantor Pelindo I Belawan juga terendam banjir rob, Dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp selaku humas Pelindo I Belawan Mufti yang sering disebut alung mengatakan belum bisa ketemu Masih ada kegiatan.
"Sori blm bisa nih, masih ada kegiatan, nanti kalau sdh oke kita jumpa" ungkapnya singkat.
Informasi yang dihimpun, warga tampak kesulitan dalam mengendarai kendaraan seperti kendaraan roda dua yang mogok dan memilih jalan alternatif dikarenakan pasang rob yang kian tinggi.
(Image/Gambar): Tampak banjir rob menggenangi sampai sepinggang orang dewasa di Kec. Belawan. |
Menurut salah seorang warga masyarakat di Kecamatan Medan Belawan Evi (52) mengeluhkan kondisinya ini kepada wartawan pada Rabu (31/03/21).
Dikatakannya bahwa, masyarakat Belawan sangat sengsara karena banjir rob ini, mohon Pemerintah Kota Medan memikirkan masyarakat yang ada di Belawan ini.
"Kami masyarakat Belawan sangat Sengara karena banjir rob ini, Kami menduga banjir rob ini akibat adanya reklamasi dan juga penimbunan hutan bakau, yang membuat tak ada lagi resapan air." Katanya
"Ini cepat diatasi, airnya itu bukan makin kecil, makin besar, Ini cepat diatasi, airnya itu bukan makin kecil, makin besar, bukan benda mati bisa mereka olah, Jangan semata - mata hanya untuk dijadikan daerah bisnis saja, sehingga tak lagi memikirkan manusia yang ada di Belawan ini" ujarnya.
Ya reklamasi, hutan bakau yang sudah dihabisi ditimbun, kemana lagi resapan airnya, kalau gak akhirnya menerjang ke rumah warga, dampaknya kita yang merasakan, katanya lagi.
Dirinya meminta kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, maupun daerah agar segera bertindak cepat untuk mengatasi banjir rob yang sudah sering terjadi di Belawan
Kami meminta pemerintah bersinergi bagaimana kepentingan masyarakat disini bisa diperhatikan, mau kita sigap, kalau ada regulasi tepat sasaran ini selesai ini, masalahnya ini tidak ada keseriusan untuk memikirkan masyarakat kecil. Karena mereka tidak merasakan apa yang dirasakan rakyat kecil ini." Tegas Evi. (Red-SP.ID/FRMN).