Bantuan APBN Untuk Pengadaan Bibit Bawang Putih Bermasalah di Simalungun -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Bantuan APBN Untuk Pengadaan Bibit Bawang Putih Bermasalah di Simalungun

Rabu, 24 Februari 2021

Ruslan Sitepu
Kadis Pertanian Kab. Simalungun

Simalungun, SumutPos.id :

Bantuan Pengadaan Bibit Bawang Putih ke Simalungun 2019 Tidak Berdampak Secara Ekonomis Bagi Petani.

Bantuan pengadaan bibit bawang putih yang bersumber dari dana pusat atau APBN ke beberapa kelompok tani yang ada di wilayah kabupaten Simalungun pada akhir tahun 2019 lalu dinilai sebagai proyek gagal dan tidak menghasilkan.


Hal ini diungkapkan oleh Ruslan Sitepu selaku kepala dinas Pertanian Pemerintah kabupaten (Pemkab) Simalungun didampingi salah seorang staffnya bermarga Hutasoit, kepada kru media ini belum lama ini saat diwawancarai.


Ruslan mengatakan sedikitnya ada 20 kelompok tani yang berada di 5 kecamatan kabupaten Simalungun yang mendapat bantuan bibit bawang putih tersebut. Alasan penyebab gagalnya pengembangan bantuan ini di lapangan menurut Ruslan adalah bahwa hasil (panenan) dari bibit bawang putih tersebut kurang diminati di pasaran.


"Daya jualnya sangat rendah dan kurang diminati oleh masyarakat, karena panenannya kecil tidak seperti bawang putih yang biasa dipasarkan," ucap Ruslan.


Ruslan menambahkan bahwa selama program bantuan tersebut bergulir pihaknya tetap melakukan pengawasan dan monitoring di lapangan.


Namun sangat disayangkan, saat kru media ini meminta untuk melihat dokumentasi dan data penerima bantuan tersebut, kepala dinas ini mengatakan harus seijin Bupati terlebih dahulu.


"Bukan saya tidak mau kasih, tapi harus ada ijin tertulis dari Bupati Simalungun dulu baru bisa saya tunjukkan," ucap Ruslan.


Kecamatan Pamatang Sidamanik, salah satu wilayah yang kelompok tani binaannya mendapat bantuan tersebut, melalui Sugiman selaku koordinator penyuluh pertanian di kecamatan tersebut mengatakan hal yang sama.


"Saya menjadi koordinator (sebelumnya UPTD Pertanian) di kecamatan ini awal tahun 2020 dan memang benar bantuan itu ada," ucap Sugiman saat ditemui di ruang kerjanya.


"Ada dua nagori (Desa) yang kelompok taninya mendapat bantuan itu, mereka memang menanam pak tapi ada yang gagal panen dan yang panen pun hasilnya tidak memuaskan," papar pria tersebut.


Namun ketika diminta untuk memperlihatkan gambar dokumentasi saat bantuan tersebut bergulir dengan data penerima, jawaban Sugiman justru berbeda dengan kepala dinas Pertanian Simalungun.


"Tidak ada apa apa lagi di sini pak karena laporan dan data juga semua foto dokumentasi dibawa oleh pihak kementerian pertanian semua dan tidak ada pertinggalnya," tandas Sugiman.


Mellinda Simanjuntak, koordinator penyuluh pertanian kecamatan Dolok Pardamean yang juga merupakan salah satu wilayah penerima bantuan tersebut, saat dikonfirmasi terkait bantuan pengadaan bibit di wilayahnya tidak berkomentar apapun dan hingga saat ini memilih bungkam.


Sementara itu ketika jurnalis media ini cek  di tengah masyarakat, Charles Sidabutar, salah seorang anggota Kelompok Tani di Desa Tambun Raya, Kecamatan Pamatang Sidamanik yang memperoleh bantuan bibit bawang putih itu mengatakan bahwa proyek bawang putih itu gagal total. "Bibitnya banyak yang kedaluwarsa dan kosong. Ditanam 17 kg dapat hasil 20 kg", kata Charles sambil ketawa seolah ada yang lucu dalam proyek ini ketika dihubungi lewat telepon.


Bantuan pengadaan bibit bawang putih yang diharapkan dapat menjaga ketahanan komoditi bawang putih di berbagai daerah termasuk kabupaten Simalungun merupakan program pemerintah pusat. Diharapkan program ini mampu meningkatkan ketahanan pangan serentak juga kesejahteraan para petani. Nyatanya dering terjadi dana milliaran rupiah dari para pembayar pajak itu menguap begitu saja. Tak berdampak sama sekali. Untuk kabupaten Simalungun sendiri bantuan tersebut  menelan biaya 2,5 Milliyar rupiah lebih.

( RED-SP.ID/NM )