Parapat, sumutpos.id,- Berita Viral di Media Sosial (Medsos) dengan pemilik akun Theovani Fitri Yanti Beyer terkait laporan penipuan jual beli tanah ke Polda Sumatera Utara, dan pemberitaan di salah satu media dengan judul Pegawai RSUD Parapat di Polisikan karena jual tanah di pinggir Danau Toba, menuai keberatan dari seorang pegawai RSUD Parapat bernisial ECS.
Bahkan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Parapat itu mengatakan dirinya menjadi korban postingan Bully Netizen , terzolimi dan disudutkan nama baiknya tanpa pembuktian.
Kepada Kru Media ini, ECS yang menjadi korban viral di medsos mengatakan, dirinya merasa dirugikan dan dalam arti mentalnya benar-benar di jatuhkan dengan berbagai pemberitaan yang Negatif terhadap pribadinya.
" Saya menganggap terkesan sangat melebih-lebihkan bila dikaitkan secara pribadi dibawa ke jalur ASN atau pegawai Rumah Sakit, padahal jual beli tanah sama sekali tidak menyangkut dengan pekerjaan," ungkapnya,
Ketika ditanya soal Berita Viral di Medsos dugaan penipuan jual beli tanah ' Bodong' yang ditujukan kepada dirinya, ECS mengatakan, dirinya juga merasa bingung dan bertanya besar, bahkan tidak mengetahui adanya laporan Polisi.
" Sampai sejauh ini saya belum mendapat undangan, atau klarifikasi dari pihak Kepolisian Polda Sumut mau pun Polres Toba," tegasnya,
ECS juga menjelaskan kronologis pertemuan awal diantara keduanya, pada Tahun 2022, dirinya berkenalan dengan pembeli bernisial TS. Kemudian TS berkunjung ke lokasi ECS dengan niat untuk berinvestasi Tanah. Lalu kedua belah pihak turun ke lokasi objek tanah di maksud.
" Jadi ketika pemberitaan mengatakan itu jual beli tanah bodong, tanahnya tidak ada , saya rasa itu tidak masuk akal, karna apa, bisa saya jelaskan , pada saat kita dil-dilan harga jual beli tanah , kita turunkan BPN Toba untuk melakukan pengukuran luas tanah 10x 30 m, lokasinya di Kelurahan Parsaoran, dan ketika Tim juru ukur BPN Toba menerbitkan peta bidang di saksikan oleh Lurah dan perangkat Kelurahan, ini saya bingung, katanya saya jual tanah bodong, logika tak mungkin dia membeli tanah, bayar lunas, dia tak tahu tanahnya, surat tidak ada, kan sederhana aja ini sebenarnya, " kata ECS dengan nada kesal,
Saat disingung penerbitan sertifikat yang terkendala, ECS menegaskan , ketika selesai jual beli Tahun 2022. Lalu ECS sebagai perantara jual beli menyarakan melalui Notaris bernisial IHS mengurus dokumen tanah untuk ditingkatkan ke Sertifikat. Akan tetapi pembeli TS menolak, dengan alasan tidak ada kesepakatan jasa sebelumnya. Selanjutnya TS memilih penyelesaian jual beli ke Sertifikat melalui Lurah Parsaoran Ajibata, bahkan biaya pengurusan Sertifikat juga sudah dibayarkan saat itu.
" Nah, saya juga punya Video penyerahan dokumen lengkap jual beli, dan pelunasan saya serahkan ke Lurah, saya Video kan, kebetulan pembeli TS berada di Austria , jadi tanah itu sudah jadi di beli, dan di bayar Lunas, " Aku ECS,
Menangapi Berita Viral di Medsos terkait dirinya yang di anggap melakukan penipuan, ECS mengatakan itu menyudutkan dan pencemaran nama baik tanpa pembuktian.
" Saya akan mengambil sikap tegas terhadap akun -akun yang menzolimi , dan sudah kita siapkan pengacara ," katanya.
○Dalam akun facebook milik Theovani Fitri Yanti Bayer yang lagi Viral di posting, " Laporan penipuan saya ke Polda Sumatera Utara (Sumut) dan @ Polres Toba suda saya buat dari bulan Maret. Tapi sampai hari ini tidak ada perkembangan. Yang saya laporkan masih bebas , hidup tenang, bahkan tetap bekerja di RSUD Parapat. Uang saya belum di kembalikan, seolah tidak terjadi apa-apa.
○saya tidak akan diam , tolong bantu shere teman-teman. Biar keadilan nggak cuma jadi kata-kata. (Hery)
Korban Akan tempuh jalur hukum terhadap akun-akun Bully dirinya