Bangunan Rabat Beton Jalan Pertanian Desa Kebun Kelapa, Di Kerjakan oleh Ketua Kelompok Tani Asal Jadi dan Amburadul -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Bangunan Rabat Beton Jalan Pertanian Desa Kebun Kelapa, Di Kerjakan oleh Ketua Kelompok Tani Asal Jadi dan Amburadul

Sabtu, 04 November 2023

 



KABUPATEN LANGKAT (SUMUT KOMPA(Sumutpos.id) : Sabtu, 04 Nov 2023

Bangunan Rabat Beton jalan pertanian desa Kebun Kelapa Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat sepanjang 800 meter yang di kerjakan oleh Ketua Kelompok Tani terkesan di kerjakan asal jadi dan amburadul, dari bangunan sepanjang 800 meter tersebut menurut pengakuan Kepala desa Kebun Kelapa M.Amin Daerabi saat di konfirmasi awak media Sumutpos.id mengatakan bahwa bangunan tersebut jumlahnya 800 meter.




Tapi yang mendapat anggaran dari APBN cuma 400 meter, yang 400 meter lagii swadaya masyarakat petaninya, namun sampai saat ini pula saya belum pernah melihat kondisi bangunan yang sedang dikerjakan itu, ujar Kades menjelaskan kepada awak media tersebut melalui telepon seslulernya, Karena yang mengelola dan menangani pekerjaan bangunan tersebut Ketua Kelompok taninya langsung jadi saya tidak perlu campur tangan lagi, tambahnya Kades Kamis: 02/11/23.





Setelah di tinjau bangunan tersebut Plang Proyek dari bangunanya tidak ada dipasang oleh Ketua Kelompok taninya, kemudian belum selesai dikerjakan proyeknya, mana yang sudah dikerjakan belum digunakan oleh petaninya ternyata sudah rompal dan merotol, sepertinya proyek tersebut dikerjakan hanya untuk poalitas saja yang dapat merugikan negara dan masyarakat yang turut serta berswadaya tersebut.




Diminta kepada instansi terkait dan aparat penegak hukum di Kabupaten Langkat segera menindak tegas Ketua Kelompok Tani yang mengerjakan proyek tersebut, Terkait dengan meningkatkan ketahanan pangan yang menjadi program pemerintah atas kelancaran para petaninya maka hal tersebut harus di tindak tegas dan tidak bisa di biarkan begitu saja, Dimana untuk saat ini program tersebut menjadi perioritas utama bagi pemerintah, kalau hal ini tidak ditindak lanjuti sama halnya dengan pembodohan masyarakat dan pembiaran yang mengakibatkan kerugian negara dan masyarakat dan berujung kemandulan atas program pemerintah tentang swasembada pangan yang di perioritaskan.




(Red-SP.ID/Jamal)