Heboh❗❗ ❗Mendadak Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Menutup Sekolah Secara Sepihak Dengan Alasan Keterpurukan Ekonomi -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Heboh❗❗ ❗Mendadak Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Menutup Sekolah Secara Sepihak Dengan Alasan Keterpurukan Ekonomi

Selasa, 30 Mei 2023

Gambar: Penandatanganan Petisi penolakan penutupan Yayasan Pendidikan Kartini Handayani secara sepihak oleh orang tua siswa.

Pematang Siantar-Sumutpos.id: Melalui Surat Nomor 300/YPKH.PS/V/2023 yang dikeluarkan oleh Yayasan Pendidikan Kartini Handayani tertanggal 26 Mei 2023 perihal Penutupan Yayasan Pendidikan Kartini Handayani tertanda tangan Ketua Yayasan Joni Phan, diumumkan bahwa Yayasan Pendidikan Kartini Handayani yang beralamat di Jl. Kartini No.10, Kel. Timbang Galung, Kec. Siantar Barat Kota Pematang Siantar :



1. Tidak menerima siswa baru Tingkat SD Kelas 1 (satu) dan tidak menerima pendaftaran ulang siswa lama mulai Tahun Ajaran 2023;

2. Tahun Ajaran 2022-2023 diselesaikan dengan sebaik-baiknya sampai dengan akhir semester bulan Juni 2023;

3. Pihak Yayasan Pendidikan Kartini Handayani akan menerbitkan Surat Pindah secepatnya sesuai dengan kebutuhan siswa;

4. Pihak Yayasan Pendidikan Kartini Handayani akan memberikan bantuan jasa kepada setiap siswa sebesar Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang akan diberikan setelah selesainya seluruh administrasi yang bersangkutan .


Adapun alasan Ketua Yayasan, Joni Phan melakukan penutupan sepihak  dikarenakan keterpurukan ekonomi dan tidak mampu lagi mendanai pendidikan di Yayasan tersebut. 

 Gambar : Penandatanganan petisi penolakan penutupan sepihak Yayasan Pendidikan Kartini Handayani oleh orang tua siswa 


Menanggapi tindakan sepihak ketua yayasan tersebut, baik kepala sekolah, guru juga  orang tua murid menyatakan menolak penutupan ini. Penolakan ini diperbuat dengan penandatanganan petisi oleh orang tua murid yang menyatakan menolak keputusan ketua yayasan. 


Mengetahui informasi tersebut, kru media sumutpos.id langsung menuju lokasi sekolah tersebut. Terlihat beberapa guru dan staff/pegawai juga beberapa orangtua murid masih memperbincangkan perihal penutupan ini. 

"Kami tidak terima, keputusan ini sepihak dan  alasannya terlalu dibuat-buat. Kalau hitung untung rugi ya, dengan murid sekian penghasilan sekian, tidak mungkin rugi lah. Kecuali beliau bisa menunjukkan di bagian mana kerugiannya, kan bisa dibenahi.  Kami mintalah, pakai hati nurani. Kasihan anak-anak juga kan."ucap salah seorang guru. 


Miss Ida, Selaku Kepala Sekolah SD Kartini Handayani ketika diwawancarai menyatakan bahwa penutupan  sepihak ini memang sangat mendadak dan mengejutkan, karena tidak dirancang dari jauh-jauh hari. Penutupan ini diberitahu kepada orang tua hanya lewat surat yang dititipkan kepada murid-murid. 



"Sebelumnya, para kepala sekolah sudah diberitahu hal ini. Kita pun kaget dan coba cari solusi terbaik. Nah, awalnya Ketua Yayasan setuju di akuisisi atau ambil alih. Kita para kepala sekolah berupaya keras mencari pihak yang mengambil alih dan ketemu. Yang pertama nego, tidak cocok harga. Lalu kita cari lagi yang kedua, ketemu dan sudah setuju, deal dengan harga yang ditawarkan.  Disini sudah cocok harga, tapi jawaban ketua yayasan diluar bayangan. Ketua Yayasan tidak mau, beliau mau langsung menutup aja. Lalu kepala sekolah diminta untuk membagikan surat penutupan tersebut, kami tidak mau, karena bukan tupoksi kami. Kalau Ketua Yayasan yang buka sekolah, Ketua Yayasan jugalah yang menutup." Ujarnya. 


Juga Ibu Harahap, selaku Kepala sekolah TK Kartini Handayani sangat menyayangkan tindakan penutupan ini. " Kepada Pak Yayasan, minta agar dipertimbangkan lagi lah.  Ini lagi proses evaluasi anak-anak, kan kasihan kondisi psikis anak juga harus kita pertimbangkan." Tutupnya. 

(Red-SP.ID/TIM)