Kegiatan Archipelago In The Land Of God Disparbud Simalungun Meresahkan 33 UMKM di Pagoda Parapat -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Kegiatan Archipelago In The Land Of God Disparbud Simalungun Meresahkan 33 UMKM di Pagoda Parapat

Jumat, 24 Februari 2023


Parapat, sumutpos.id,- Kegiatan Archipelago In The Land Of God yang diselenggarakan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Simalungun menimbulkan keresahan bagi 33 pelaku Himpunan Pedagang Open Stage Pagoda (HI- POP)  Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Open Stage Pagoda, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Sumatera Utara. 

 Pasalnya gara-gara  kegiatan Even Archipelago In The Land Of God para pelaku UMKM di Pagoda  terpaksa direlokasi. Dangan alasan agar tidak mengangu pengelaran acara dukungan F1H2O yang digelar selama tiga hari. 

 Kepada media, Ketua Himpunan Pedagang Open Stage Pagoda Palito Manurung melalui sekretaris Iva Lusinda  Sirait mengakui  mereka direlokasi  ke bangunan CSR yang mangkrak. 
" Untuk memindahkan kios kami membutuhkan waktu. Berarti kami tidak bisa jualan donk. Jadi otomatis kegiatan even ini tak ada gunanya bagi pedagang," ucapnya dilokasi, Jumat (24/2-2022). 

Iva Lusinda Sirait juga meminta agar para pedagang UMKM tetap berjualan diseputar Pagoda. Sehinga para UMKM  bisa cari makan dan bisa menghidupi perekonomian keluarga mereka.

 " Hari-hari biasanya juga kami berjualan disini. Dengan pengusuran ini sudah sebagai tekanan. Kunci grobak kami sudah kami diserahkan kepada bapak Camat. Biarlah kadis pariwisata yang membongkar grobak kami sendiri. Otomatis kami pedagang disini 33 UMKM tidak berjualan lagi," terangnya, 

Sekretaris Hi-POP itu kembali meminta kepada Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan  Sinaga supaya para pedagang UMKM tidak jadi direlokasi ke tempat lain. 

"  Kami disini cari makan pak, yang Nota banenya presiden bapak Joko Widodo selalu menyampaikan agar UMKM digalakan.  Nah bagaimana kami mengalahkan UMKM sedangkan kami disuruh pindah. Memang hanya tiga hari, tapi bagaimana kami membongkar kios 33 sudah memakan waktu satu Minggu. Berarti garis besarnya kami tidak bisa cari makan. Padahal yang kami harapkan, dengan adanya even power Boot F1H20 ini kami bisa cari makan. Jadi tolong kepada Bupati Simalungun supaya respek ke kita dan diberikan tempat dilokasi semula," pinta pedagang itu. 

Sementara, Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun Fikri Damanik menyangkal melakukan pengusuran kepada para pelaku UMKM di Pagoda. 

" Kegiatan yang dibuat selain mensport F1H2O juga mensport pelaku wisata. Bagaimana tamu yang menginap di hotel bisa berbelanja dengan adanya hiburan. Kalau ada yang membilang pedagang di usir sampai saat ini tak ada pengusuran," ucapnya. 
Yang perlu di jelaskan, Kata Fikri, Open Stage adalah lahan Pemda dan proses sir- mengusir tidak ada dilakukan.
"' Kita hanya menghimbau para pedagang digeser sementara. Karena posisi mereka ada di depan panggung. Dan tidak mungkin ada transaksi jual beli di depan panggung. Digeser ke spesias yang ada biar lebih nyaman. Kalau ada mengatakan bongkar-membongkar bukan hak Pemda membongkar barang orang lain. Dan kita masih mencoba berkoordinasi yang baik kepada pedagang . Langkah posisi awal adalah di atas. Dan opsi kedua adalah mencoba berkoordinasi dengan camat bagaimana memfasilitasi pedangan dengan aman," tegas Fikri. 

Kadis Pariwisata Simalungun itu menjelaskan, kegiatan even selama tiga hari . " Dan kita  telah menyurati bagian Striming F1H20 agar masyarakat bisa nonton bareng di Pagoda, tanpa harus pergi ke Balige," ucapnya.

Pantauan dilapangan, puluhan pedagang berbondong -bondong meminta penjelasan dari dinas terkait. Dan setelah diberikan penjelasan para pelaku UMKM membubarkan diri dengan tertib. (Red/SP.ID/Hery)