Pemkab Dairi Adakan Rakor Persiapan Dan Pembentukan Tim Pencegahan Penyakit Tidak Menular -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Pemkab Dairi Adakan Rakor Persiapan Dan Pembentukan Tim Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Jumat, 04 November 2022

Sidikalang,Dairi-sumutpos.id: Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dinas Kesehatan mengadakan rapat koordinasi persiapan dan pembentukan tim Agent Of Change (AOC) pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (P2PTM) di Kabupaten Dairi, Rabu (2/11/2022) di Ofal Cafe Sidikalang. Hadir dalam rapat tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny Romy Mariani Eddy Berutu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Henry Manik, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bahagia Ginting.


Dalam rakor tersebut, Romy Mariani mengatakan agen perubahan adalah suatu kelompok, sosok yang diharapkan bisa mempengaruhi masyarakat atau komunitas yang ada di sekitar kita. Seperti halnya peran perempuan dalam hal ini bidang kesehatan sangat erat kaitannya dengan keluarga.


“Umumnya perempuan lebih perhatian terhadap kesehatan. Menjadi agen perubahan diharapkan tidak hanya sekedar nama, karena diharapkan bisa menjadi penggerak, mensosialisasikan, mengedukasi masyarakat yang ada disekitar kita,” ujar Romy Mariani. Cara melakukan hal tersebut diutarakan Romy Mariani melalui organisasi atau komunitas yang telah terbentuk.


Organisasi PKK misalnya dapat juga membantu dalam melakukan edukasi melalui program dasawisma yang dimiliki PKK. Menurutnya, rapat koordinasi agen perubahan ini sangat penting agar mampu mendapatkan keluarga yang sehat dan sejahtera. Hal tersebut juga sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Dairi, yakni mewujudkan Dairi Unggul yang mensejahterakan masyarakat dalam harmoni keberagaman.



Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Henry Manik mengatakan melalui agen perubahan diharapkan akan tersampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat khususnya tentang penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular penyebab kematiannya cukup tinggi, seperti halnya stroke, diabetes ataupun penyakit jantung.


“Hal itu terjadi karena perilaku hidup yang tidak sehat.Paling sederhana adalah tidak menyajikan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Oleh karena itu, peran kita yang hadir disini diharapkan akan mampu menyampaikan informasi tentang penyakit tidak menular ini kepada masyarakat. Mengubah perilaku masyarakat itu tidak mudah tentunya, namun harus kita lakukan secara perlahan,” ujar Henry.


Adapun yang menjadi narasumber dalam rakor tersebut adalah Syofwin Hamdani Daulae, SKM dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara serta dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi. (Red-SP.ID/CS)