Diduga Mengedepankan Gaya Premanisme dan Arogansi, Pengembang Perumahan A.Pasaribu Turunkan Massa Rusak Pagar dilahan yang Bersengketa -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Diduga Mengedepankan Gaya Premanisme dan Arogansi, Pengembang Perumahan A.Pasaribu Turunkan Massa Rusak Pagar dilahan yang Bersengketa

Minggu, 07 Agustus 2022

Simalungun-sumutpos. id:Persoalan sengketa kepemilikan lahan seluas 4 Ha disimpang palang, desa Dolok parmonangan, kecamatan Dolok panribuan,kabupaten Simalungun berujung Bentrok.jumat 5 Agustus 2022.

Menurut salah satu  saksi mata warga setempat  yang ada dilokasi kejadian, bentrokan  terjadi diawali dengan datangnya puluhan orang yang tak dikenal  merusak pagar kawat yang dipasang oleh keluarga marga Gultom yang tercatat sebagai salah satu ahli waris atas tanah yang terletak disimpang palang.

kedua belah pihak sama sama ngotot antara yang ingin masuk keareal lahan dan yang menghalangi terjadilah cekcok mulut.ditengah cekcok mulut tersebut salah satu diantara rombongan yang hadir tiba tiba mencekik leher Toni Gultom,akibat cekikan leher tersebut Toni Gultom mengalami kesulitan bernafas,tak mau mati konyol"Toni Gultom berupaya meloloskan diri dengan cara menggigit tangan pelaku yang mencekik lehernya.
Tak selesai sampai disitu,pelaku yang mencekik leher Toni Gultom kembali mencekik untuk yang kedua kalinya hingga Toni Gultom terjatuh kedalam parit.tak terima diperlakukan demikian akhirnya Toni Gultom melakukan perlawanan dengan memukul orang yang mencekiknya, yang belakangan diketahui bernama Maradona Malau warga jalan pergaulan,kelurahan sukadame,kecamatan Siantar Utara, kota Pematangsiantar.

Hal ini diungkapkan Toni Gultom saat disambangi awak media dipolsek tiga Dolok.menurut Toni"setelah terjadinya pertikaian itu" massa yang berjumlah puluhan orang itu menangkap dirinya dan membawanya kepolsek tiga Dolok sekaligus dilaporkan melakukan penganiayaan.

"Menurut Toni"massa yang tidak kami kenal dan tidak tau apa kapasitasnya dalam persoalan ini  datang bersama  A.Pasaribu dan berupaya melakukan pengrusakan pagar,karena kalah jumlah kami tidak berdaya untuk menghalangi.sebab dari pihak kami cuma ada enam orang,"terangnya.
Mendapat informasi tersebut, kru media coba konfirmasi langsung  kepada A.pasaribu terkait apa kapasitasnya hadir disana?A.pasaribu mengatakan bahwa dirinya hadir disana sebagai pemilik tanah,dan ketika ditanya terkait massa yang datang kelokasi A.Pasaribu mengatakan bahwa semua itu adalah pekerjanya.

Tak terima atas tindakan massa yang merusak pagar dan melaporkannya kepolsek tiga Dolok dengan dugaan tindakan penganiayaan,maka Toni berencana akan melakukan pelaporan balik,karena saat itu dirinya bukan melakukan penganiayaan melainkan perkelahian yang dimulai oleh Maradona Malau dengan cara mencekik leher saya jelas Toni.

A. Pasaribu juga segera dilaporkan karena  pasal Pengrusakan dan Penganiayaan dimana  A. Pasaribu diduga sebagai orang yang paling bertanggung jawab menurunkan puluhan massa sehingga terjadinya Bentrok di Lahan yang sengketa dimana masing masing pihak saling klaim atas lahan tersebut. (Red-SP. ID/TIM 01)