PARA PEJUANG ITU!!!
SEMOGA PAK JOKOWI MENDENGARNYA
Oleh: Julister Sihite, S.Pd
Beragam cara orang untuk menyatakan suatu tuntutan, ada yang berdemo, tidak makan dan minum, menjahit mulut, jalan kaki, dll, dsb, dst.
Para pejuang yang hebat ini, memilih jalan kaki yang dimulai dari depan makam Raja Sisingamangaraja XII (Toba) menuju Jakarta, diperkirakan 1700 km. Sangat jauh dan pasti melelahkan. Dengan satu tuntutan, agar pemerintah menutup PT. Toba Pulp Lestari atau PT.TPL, yang dulu bernama PT. Indorayon Inti Utama.
Pro dan kontra akan tuntutan pasti ada, terlepas dengan argumen masing - masing tentu yang masuk nalar logika. 30 tahun keberadaan TPL di Tanah Batak sudah dirasakan dampak baik - buruknya oleh masyarakat Batak.
Tuntutan tutup mengemuka karena dampak yang begitu besar akan kerusakan lingkungan dan alam di Tanah Batak ditimbulkan beroperasinya PT.TPL.
Di sisi lain, bagaimana nasib para pekerja dan ekonomi masyarakat yang selama ini tergantung dari beroperasinya PT.TPL???
Sungguh dilematis bila dijabarkan secara terperinci, seperti buah si malakama. Dan perlu meditasi mendalam dalam permenungan. Agar jangan ada salah tafsir dengan aroma kepentingan pribadi, kelompok. Tapi menyangkut umum yang namanya rakyat banyak dan masa depannya.
Dengan aksi berjalan kaki ini, mata hati kita terbuka bahwa ada suatu yang perlu diselesaikan, yang selama 30 tahun kurang pas. Terlepas ini dan itu, tapi alam kita menjerit minta tolong. Jangan lagi. Biarkan kami seperti dahulu kala.
Rintihan alam itu, disuarakan melalui para pejuang pemberani bernama: Togu Simorangkir, Oni Anita Martha Hutagalung, Irwandi Sirait. Biar kita sadar bahwa kita harus bersahabat bahkan bersaudara dengannya.
Selamat berjuang para pencinta lingkungan dan alam, semoga Pak Jokowi mendengarkan perjuangan muliamu untuk Tanah Batak kita tercinta. Teriring salam dan doa kami, Julister Sihite.
(Red-SP.ID/JES)