Kades Kuta Meriah Bantah Tudingan Korupsi Pembangunan Plat Dweker dan Jembatan. -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Iklan

Kades Kuta Meriah Bantah Tudingan Korupsi Pembangunan Plat Dweker dan Jembatan.

Senin, 31 Mei 2021

(Image/Gambar) : Kades Kuta Meriah Bantah Tudingan Korupsi Pembangunan Plat Dweker dan Jembatan.

 LAE MBUTUREN - Sumutpos.id : Ketua Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (TPKD) proyek Dana Desa Kuta Meriah, Kecamatan Sukaramai Sharman Padang mengaku kecewa beredarnya pemberitaan di media sosial yang menuduh plat dwekwer pembangunan jembatan tahun 2020 disinyalir dikorupsi.

Sharman mengatakan, tudingan media tersebut terlalu tendensius dan tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menaikkan berita. Baik konfirmasi tatap muka atau konfirmasi melalui telepon seluler. Atas pemberitaan tersebut Sharman pun mengaku kecewa. Padahal kata Sharman dirinya sangat terbuka kepada media. Demikian juga Kepala Desa Kuta Meriah Indra Berutu juga sangat terbuka dengan siapapun termasuk media.

"Kalau saya ditanya iya kecewa. Sampai saat ini saya tidak ada dilakukan konfirmasi soal proyek jembatan dan plat dweker di Dusun Lae Mbuturen menuju kilometer 13. Makanya saya kaget mendengar ada berita proyek itu dikorupsi. Nah ini kan saya kita tidak susuai lagi," kata Sharman Padang saat berkunjung ke lokasi proyek jembatan duiker di Dusun Lae Mbuturen, Senin (31/5/2021).

Sharman mengatakan tudingan proyek bermasalah dan dikorupsi tidak mendasar. Sebab kata dia, menurutnya proyek dana desa tahun 2020 dikerjakan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan dibuat dikerjakan oleh masyarakat setempat secara Hari Orang Kerja (HOK).

"Tuduhan korupsi itu saya kira tidak mendasar dan tanpa konfirmasi. Dan perlu saya jelaskan pekerjaan itu oleh masyarakat. Dan satu lagi lokasi proyek jembatan dan plat dweker itu jauh dari jalan aspal. Bahan untuk pembangunan duiker material diangkut secara manual," katanya.

Tak hanya TPKD, Kepala Desa Kuta Meriah Indra Berutu pun angkat bicara. Indra menegaskan proyek tersebut tidak ada dikorupsi seperti dugaan oleh media. "Tuduhan itu menyakitkan dan tidak mendasar," kata Indra saat ditemui di Kantornya Lae Mbuturen, Senin (31/5/2021).

Indra juga mengaku kecewa soal pemberitaan tentang dana desanya tidak ada konfirmasi.

"Saya tidak ada dikonfirmasi. Tadi pagi ada konfirmasi tapi tidak media yang memberitakan. Bahkan kecewanya saya media yang memberitakan tidak ada konfirmasi baik melalui telpon dan juga wawancara dorstop. Makanya saya heran kok tiba-tiba muncul," katanya.

Dimanfaatkan Warga
Soal tuduhan proyek bermasalah, Indra menegaskan siap mempertanggungjawabkan dan menyampaikan kepada Inspektorat Pakpak Bharat.

Dan perlu dingat kata dia, proyek tersebut dikerjakan dengat sistem Padat Karya Tunai (PKT). "Pekerjanya masyarakat langsung. Materialnya masyarakat yang antar ke lokasi. Demikian juga pelaksaan proyek dikerjakan sesuai dengan gambar," ujarnya.

Indra menegaskan dengan adanya proyek tersebut ada 70 kepala keluarga yang menerima manfaat. (Red-SP.ID/ASB)