Medan - Sumutpos.id : Rencana Pemerintah kota Medan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya, dalam hal ini adalah Badan Pengelola Pajak Retribusi Daerah (BPPRD) akan memasang alat perekam data transaksi (tapping box) di seluruh tempat usaha Wajib Pajak (WP), khususnya para pelaku usaha restoran, hotel dan tempat-tempat hiburan.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus meminimalisir praktik korupsi dan mewujudkan transparansi pengelolaan PAD, demikian menurut keterangan Sekretaris daerah kota Medan Wiriya Alrahman beberapa waktu lalu, pada acara Sosialisasi sistem monitoring online pajak daerah melalui alat perekam data transaksi (tapping box).
Nantinya akan dipasang sebanyak 700 unit tapping box secara bertahap, dan tentunya pemasangan alat ini akan memprioritaskan tempat usaha yang memiliki nilai transaksi besar terlebih dahulu.
Sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia setelah DKI dan Surabaya tentunya kota Medan memiliki potensi cukup besar untuk mendapatkan PAD dari para pelaku usaha hiburan, hotel, restoran ataupun Mall yang ada di Kota ini.
(Image/Gambar) : Ketua Pemuda LIRA Medan Borbor Dalimunthe. |
Dan terkait rencana Pemko yang akan segera merealisasikan pemasangan 700 tapping box guna meningkatkan PAD Kota Medan, Ketua Pemuda LIRA Medan Borbor Dalimunthe, Senin (19/04), mengatakan kepada Sumutpos.id, bahwa "Pemuda LIRA Medan sangat mengapresiasi dan ikut mendukung sepenuhnya langkah baik yang akan dilaksanakan Pemko Medan ini", ujarnya.
Borbor juga menyatakan Medan sebagai kota terbesar ke 3 di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya memiliki nilai transaksi yang besar per harinya.
Borbor juga mengharapkan pemasangan tapping box dapat tepat sasaran, dipasang di titik lokasi tempat usaha yang memiliki jumlah transaksi yang besar, seperti hotel berbintang, restaurant, tempat-tempat hiburan malam, dan parkiran pusat perbelanjaan/Mall baik yang dikelola oleh Pemko sendiri ataupun yang dikelola oleh swasta.
Beberapa tahun terakhir pemko Medan tidak pernah mencapai target PAD. Pemuda LIRA Medan menilai pengelolaan sumber PAD beberapa tahun terakhir banyak mengalami kebocoran.
Borbor juga mengharapkan agar kiranya walikota Medan yang baru, Bobby Nasution serius dalam menangani hal ini. Dan nantinya "Pemuda LIRA Medan juga siap membantu mengawasi dan memantau sumber-sumber PAD yang selama ini diduga banyak mengalami kebocoran".
Berkaca dan melihat kepada PAD kota Surabaya yang selalu melebihi target setiap tahunnya kenapa hal yang sama tidak bisa direalisasikan di medan, dari hal tersebut Borbor menyatakan apresiasi kepada Sekda dalam pemasangan tapping box di kota Medan untuk peningkatan PAD.
Borbor juga menilai bahwa persoalan PAD Medan yang tergolong kecil dibandingkan kota besar lainnya, bisa jadi salah satu faktor penyebabnya adalah kinerja kepala OPD yang menanggungjawabi PAD tersebut tidak mampu dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.
Terakhir Borbor berharap semoga hal ini menjadi saran, masukan dan catatan buat Pak wali Bobby Nasution, agar kiranya benar-benar memperhatikan kinerja para Kepala OPD di jajarannya.
"Agar kota Medan yang Kita cintai ini, bisa menjadi kota yang lebih Maju, Modern dan Berkah, serta kehidupan masyarakatnya pun Aman, Nyaman, dan Sejahtera".
(Red-SP.ID/01)