Kader DPD Demokrat DKI Adakan Aksi Kumpul Cap Jempol Darah Demi Menyelamatkan Demokrasi Di Indonesia -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Kader DPD Demokrat DKI Adakan Aksi Kumpul Cap Jempol Darah Demi Menyelamatkan Demokrasi Di Indonesia

Minggu, 07 Maret 2021

(Image/Gambar): Kader Demokrat DPD DKI Jakarta mengadakan aksi kumpul cap jempol darah, di Kantor DPD Demokrat DKI, Jln. Bambu apus raya, Cipayung, Jakarta Timur.

Jakarta - Sumutpos.id :
 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat telah melakukan apel siaga, penandatanganan dan cap jempol darah kader Demokrat. Hal itu sebagai bentuk dukungan dan loyalitas kepada Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


Dukungan tersebut sebagai tindak lanjut pasca-munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara, baru-baru ini yang hendak menggeser AHY sebagai ketua umum Demokrat. KLB mengklaim memilih Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat.


"Sikap kami juga sebagai bentuk perjuangan agar kebenaran ditegakkan, serta membuka hati pemerintah untuk tidak berbuat zalim kepada Partai Demokrat," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso dalam keterangan tertulis, Minggu (7/3/2021).


1. Cap jempol darah dinilai sebagai wujud kedaulatan Partai Demokrat

Santoso menjelaskan, cap jempol darah bukan tindakan gagah-gagahan, melainkan murni sebagai wujud kebulatan tekad kader Partai Demokrat DKI Jakarta. Selain itu, pihaknya juga memohon maaf kepada masyarakat atas hiruk-pikuk yang belakangan ini terjadi di tengah pandemik COVID-19.


"Kami hanya ingin mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rumah kami. Kami hanya ingin perjuangkan keadilan. Ini bukan hanya tentang Demokrat, namun juga demi menyelamatkan demokrasi. Kami mohon doa dan dukungan dari semua lapisan masyarakat," ungkapnya.


2. KLB Deli Serdang dinilai cacat administrasi dan hukum

Pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB di Deli Serdang, dinilai cacat administrasi dan hukum. Menurut Santoso, KLB tersebut sama sekali tidak memenuhi syarat-syarat KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.

"Kami menduga terlaksananya Kongres Luar Biasa yang cacat hukum tersebut karena ada oknum dalam lingkaran kekuasaan yang mendukung kegiatan tersebut," katanya.


3. Terkumpul 200 cap jempol darah

Sementara saat dihubungi terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Taufik Rendusara mengatakan, hingga kini sudah terkumpul 200 cap jempol darah. Cap jempol tersebut akan dibawa ke DPP Partai Demokrat.


"Seluruh DPC sudah hadir," kata Taufik. Kendati mengundang banyak orang, Taufik mengklaim, protokol kesehatan tetap diterapkan secara ketat. Pihaknya juga telah menyiapkan tenaga medis. Setelah acara cap jempol darah selesai, mereka akan bersama-sama menuju DPP Partai Demokrat.


"Ada 33 DPD se-Indonesia yang menunggu DPD Jakarta di DPP. Nanti bersama Ketum (Ketua umum) Demokrat AHY kami akan pasang spanduk (yang telah diberi cap jempol darah) di DPP Demokrat. Sementara, untuk masyarakat gak ada cap jempol darah. Masyarakat yang mendukung demokrasi di Indonesia silakan tanda tangan di spanduk tersebut," kata dia.

(Red-SP.ID/IDN)