Akibat Ulah Zainuddin Purba, Mantan Ketua Harian DPD Golkar Binjai Dan Keluarganya Tak Bisa Hidup Tenang -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

Akibat Ulah Zainuddin Purba, Mantan Ketua Harian DPD Golkar Binjai Dan Keluarganya Tak Bisa Hidup Tenang

Rabu, 31 Maret 2021

(Image/Gambar): Mantan Ketua Harian DPD Partai Golkar Binjai, Arfan, korban yang mengaku ditipu oleh Zainuddin Purba (mantan Ketua DPRD Binjai).

Medan - Sumutpos.id :
Terkenal dan seolah berjuang membela rakyat, ternyata semua hanya topeng semu untuk meraih keuntungan kendati harus mengorbankan orang lain.


Ya, siapa yang tidak mengenal sosok Ketua Golkar Kota Binjai, sekaligus pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Binjai, Zainuddin Purba? Siapa sangka sosok politikus Golkar yang namanya berkibar di Kota Rambutan ini menurut kabar yang beredar dijauhi para kader dan pengurus Partai Golkar Binjai.


Bahkan, Arfan, warga Binjai Barat, sekaligus mantan Ketua Harian Partai Golkar Kota Binjai ini, mengaku telah menjadi korban mafia Zainuddin Purba. 


Bukan hanya Arfan, mantan Ketua Golkar Kecamatan Binjai Timur, yang akrab dipanggil Cecep, akibat tertipu oleh Zainuddin Purba, sudah 4 tahun terpaksa meninggalkan keluarganya .


"Semua ini karena otak kotor perbuatan Zainuddin Purba. Saya awalnya gak menyangka jika ternyata Zainuddin Purba berhati busuk. Dia menipu saya dengan modus janji mendapatkan proyek. Tapi, setelah saya berupaya untuk mencari uang dari pemodal yang menginginkan proyek, ternyata proyek yang dijanjikannya tidak pernah ada," ujar Arfan kepada wartawan, Selasa (30/03/2021).


Arfan menceritakan, ada sekitar 6 kali dirinya dijadikan tumbal untuk mencari orang berduit yang ingin mendapatkan proyek di PU Binjai. 


"Karena Zainuddin waktu itu menjabat sebagai Ketua DPRD Binjai, ya saya percaya. Apalagi di Partai Golkar, saya juga menduduki posisi sebagai Ketua Harian. Jadi, begitu ada perintah agar saya mencari pemodal dengan modus ada proyek di PU Binjai, saya percaya aja. 


Begitu saya mendapatkan pemodal dan saya jumpakan langsung dengan Zainuddin Purba saat penyerahkan uang, ratusan juta, eh..ternyata proyek yang dijanjikan yaitu proyek pemasangan pipa pembuangan bawah tanah itu gak pernah ada. Padahal saya langsung bawa pemodal itu untuk langsung menyerahkan uang kepada Zainuddin Purba sekitar Rp600 juta. Tapi, ternyata proyek itu gak jelas. Saya yang dikejar-kejar terus sampe sekarang," ujarnya.


Kepada awak media, Arfan menjelaskan jika dirinya siap dituntut atas informasi berita ini jika ada pihak-pihak yang keberatan.


"Bukan hanya 1 orang, tapi ada 6 proyek yang dijanjikan Zainuddin Purba, dengan orang yang berbeda-beda. Pokoknya totalnya mencapai Rp1 miliar lebih. Sekarang saya yang dikejar-kejar para pemilik uang. Bahkan ada yang sudah melaporkan saya ke Polda Sumut.


Bayangkan, selama 4 tahun lebih saya hidup tidak tenang. Setiap kali saya minta pertanggungjawaban sama Zainuddin Purba, dia banyak kali alasannya," ujar Arfan sembari berjanji akan memberikan data-data lengkap tentang upaya penipuan Zainuddin Purba.


Arfan mengaku, sejak tahun 2017, dirinya tidak tenang dalam menjalani kehidupan bersama keluarganya. 


"Macam mana mau tenang kalau kita terus dikejar-kejar dan ditagih sama pihak yang sudah membayar kepada Zainuddin Purba. Akhirnya saya mengundurkan diri dari Golkar". 


Begitu juga dengan Cecep, keluarganya hancur dan harus hidup terpisah dengan istrinya. Saya kasihan kali liat nasib keluarga Cecep itu. 


"Cecep yang pernah menjabat sebagai Ketua Golkar Kecamatan Binjai Timur, juga ditipu  oleh Zainuddin dengan modus cari pemodal untuk mendapatkan proyek, akhirnya hidup terlunta-lunta. Nanti saya jumpakan Abang sama keluarga Cecep itu, saya jumpakan abang sama Istri Cecep" tandas Arfan.


Atas persoalan pertikaian yang dialami mantan 2 Orang petinggi Partai Golkar Binjai ini, kru media Sumutpos.id mencoba untuk konfirmasi kepada mantan Ketua DPRD Binjai (Zainudin Purba).

Dan ketika di konfirmasi melalui pesan singkat/WA, Zainuddin Purba mengatakan, "bahwa Arfan Warga Binjai Barat tersebut adalah kawan dekat, sedikit banyak mengetahui Positif dan negatifnya, Gak usahlah bang, satu yang pasti, kalau dulu  kita berkawan dekat, ya pasti banyak taulah positif dan negatif kawan tsb, namun uang dan nasiku yg sudah dia makan, aku blm pernah makan uang dan nasinya." Ujarnya


"Hukumkan ada,silahkan saja dia bikin pengaduan kalau memang fakta  itu ada dan saya kan di binjai terus dan gampang menjumpainya. Itu bukti kita jalanin hidup ini dgn benar, namun usahakan pasang surut, itu biasa." Katanya kepada wartawan. (Red-SP.ID/FRMN)