(Image/Gambar): tampak Pdt Daniel Munthe, Pdt Jahara, Pdt Horas Sianturi, Pdt Tarhinsat Pardede dan Hamba Tuhan di Mawar Jln Cipto. |
P. Siantar, Sumutpos.Id :
Pdt Jahara Sitnjak MTh, MPd Ketua DPC API (Asosiasi Pendeta Indonesia) Kota Pematangsiantar, di kesempatan duduk bersama dengan beberapa Pendeta dalam diskusi ringan sembari ngopi bareng di Mawar Jln Cipto, 20-02-2020.
Diskusi tersebut membahas Pelaksanaan Kegiatan Natal Oikumene Kota Pematangsiantar di akhir tahun 2020 lalu yang terkesan tertutup dan kurang transparan, baik dalam Pembentukan Kepanitiaan terlebih dalam penggunaan Anggaran yang didapat dari APBD Kota Siantar sekitar Rp. 350.000.000.
Mengingat Natal Oikumene Kota Pematangsiantar Tahun 2020 dilaksanakan di Masa Pandemi, sehingga tidak relevan dalam pengarahan jemaat untuk menghadiri Perayaan tersebut.
Walau begitu pelaksanaan Natal tetap berjalan, sebahagian Besar umat Kristiani tidak tahu Kapan Natal Oikumene diadakan dan Bagaimana bentuk Perayaan Natal tersebut, sehingga menelan dana/biaya sampai Rp 350.000.00.
Anggaran Natal Rp 350.000.000, dikemanakan, Pdt-Pdt meminta agar Panitia transparan.
Saya Sebagai salah satu Pendeta yang juga Ketua API tidak ada diundang dalam Pembentukan Kepanitiaan, sedangkan API yang beranggotakan Sekitar 80 Orang Pendeta dari berbagai Sekte/organisasi Gereja.
Kalau Panitia tidak transparan dalam melaporkan hasil penggunaan anggaran Kegiatan tersebut, maka patut diduga ada indikasi kegiatan Natal Siluman sebut Pdt. Jahara.
Ditambahkan oleh Pdt J. Sitompul STh, yang juga merasa Kecewa dengan kegiatan-kegiatan keagamaan umat Nasrani, baik Natal dan Paskah yang ada dalam kurun waktu 4 Tahun belakangan ini, karena seolah ada orang-orang tertentu yang sudah mengkondisikan Kepanitiaan, dan orangnya itu-itu juga walaupun penyelenggara organisasi yang berbeda, seperti Natal Tahun 2020 dari GAMKI sebutnya.
Pdt Horas Sianturi, SH MTh dikala dimintai Pendapatnya mengatakan, Miris memang, Saya sendiri selama Jadi Pengurus dulu di BKAG sudah cukup kritis dalam setiap kegiatan Paskah dan Natal Oikumene di Siantar ini, seolah menjadi Proyek saja tidak dirasakan manfaatnya khususnya kalangan Kristiani, seolah bagaimana Anggaran itu bisa habis, sedangkan acara yang diselenggarakan gak jelas adanya.
Bahkan pernah dalam satu sebuah acara keagamaan, dimana mengundang Pembicara Seorang Ibu Pdt dari Jakarta, bahkan turut membantu dana kepada Panitia dengan jumlah puluhan juta, tapi dalam pertanggungjawabannya tetap dibuat tiket Pembicara, love give Pembicara, ya seolah-olah menjadi ajang bisnis.
Ketika dikonfirmasi kru media Sumutpos.id, Pdt Jahara menjelaskan, bahwa Setiap Elemen baik Organisasi Seperti BKAG,PGPI, PGLII BAMAGNAS dan Ormas Kristen lainnya harus diundang secara bersama-sama dan harus ada Kaderisasi dalam Pembentukan Kepanitiaan dan transparansi dalam seluruh penggunaan Anggaran agar kepercaan Masyarakat umat Kristen tetap terjaga kepada semua Panitia dan Pdt-Pdt yang ada di kota ini.
Pdt Horas Sianturi juga menambahkan bahwa Kita sudah mencoba berkoordinasi dengan baik pihak Panitia Natal Oikumene 2020 dan coba Menghubungi Ketua GAMKI Kota Pematangsiantar, tapi masih berada di daerah Doloksanggul sebut Beliau.
ya kita harapkan Semua Pdt dari setiap elemen bisa duduk bersama menunjukan persaudaraan dan keteladanan dimasa depan, tutupnya.
(Red-SP.ID/Rmd/Sam)