(Image/Gambar) : Permadi Arya alias Abu Janda saat berfoto berada disamping Hendropriyono yang disebut sebut sebagai orang berpengaruh yang ada di belakangnya. |
Jakarta, Sumutpos.id : Kepolisian belum juga melakukan penangkapan terhadap aktivis media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda terkait ujaran kebencian kepada Agama Islam dan ujaran rasis terhadap tokoh Papua Natalius Pigai.
Wartawan senior Hersubeno Arief menilai, saat ini ada muncul pertanyaan di tengah publik ketika Abu Janda belum juga ditahan. Padahal dia telah diperiksa dua kali. Pemeriksaan pertama pada Senin 1 Februari. Dan yang kedua pada Kamis 4 Februari kemarin. Hersubeno mengatakan, publik menduga ada tokoh besar yang berada di belakang Abu Janda.
“Dia belum ditahan oleh Mabes Polri. Ini memunculkan pertanyaan bahwa siapa orang besar, orang kuat yang ada di belakang Abu Janda.5 Sehingga mabes polri sampai mentok menangani Abu Janda ini. Mentok itu catatannya sampai hari ini,” ucap Hersubeno dikutip dari chanel YouTubenya, Sabtu (6/2).
Dia menduga-duga, siapa tokoh tersebut yang mempunyai kepentingan hingga bisa melindungi Abu Janda dari jeratan hukum.
“Kita pakai analisis yang dipakai oleh mantan ke pengurus PBNU Said Ali bahwa Abu Janda ini adalah figur yang disusupkan ke NU dengan tugas untuk mengacak-acak dan mengadu domba,” ucap Hersubeno.
Wartawan FNN ini mengatakan, saat ini ada salah satu tokoh yang dikaitkan dengan Abu Janda. Yakni mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal AM Hendropriyono.
Hendropriyono, menurut Hersubeno, adalah sosok yang masih punya pengaruh besar di Pemerintah meskipun kini telah pensiun.
“Ini seru karena walau bagaimana pun Pak Hendro sudah pensiun dari jabatannya tetapi hampir semua orang memahami bahwa meskipun tidak punya jabatan resmi di pemerintah beliau punya pengaruh besar di pemerintahan Jokowi. Pak Hendro berdiri di luar struktur tapi tetap punya pengaruh besar di lingkungan pemerintahan,” kata Hersubeno.
Dia melanjutkan, mengapa publik mengkaitkan Abu Janda dengan Hendropriyono. Menurutnya, dugaan itu bukan mengada-ada, karena itu merupakan pengakuan sendiri dari Abu Janda.
“Dia kan pernah mengunggah status di media sosial, sebuah foto dengan caption, terlihat Pak Hendro sedang berpidato dan Abu Janda ada di sebelahnya. Dia menjelaskan bahwa dia bersama dengan ayah angkatnya. dan sekaligus mentornya. Ini luar biasa,” jelas Hersubeno.
Dia melanjutkan, klaim Abu Janda bahwa Hendropriyono adalah mentor dan Ayah angkat, membuat publik menduga bahwa orang besar di belakang Abu Janda adalah AM Hendropriyono.
“Tidak salah kalau orang mengkaitkan dibelakangnya ada orang besar yang melindungi, bahwa tokoh besar yang menjadi pelindung dari Abu Janda ini adalah Hendropriyono mantan kepala BIN, benar gak ini? Sampai sejauh ini tidak ada penjelasan resmi dari Pak Hendropriyono. Ini kan biasa sebagai mantan Intelijen tidak harus menjawab semuanya,” ujar Hersubeno.
Untuk diketahui, kasus rasis ke Natalius Pigai, Abu Janda beralasan untuk membela Hendropriyono yang mendapat serangan dari Natalius Pigai di twitter. Waktu itu, Natalius Pigai menyebut Hendropriyono sebagai tokoh tua yang tidak punya kapasitas di negara ini.
Dengan emosional, Abu Janda kemudian membalas Natalius Pigai. Dia membeberkan jasa jasa Hendropriyono.
“Kapasitas Jend. Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur BAIS, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor ilmu Filsafat Intelijen, berjasa di berbagai operasi militer. Kau Natalius Pigai apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?” tulis Abu Janda.
Sementara itu, cuitan ‘Islam arogan’, Abu Janda beralasan untuk menyerang Tengku Zulkarnain. Dia bilang tidak bermaksud menyerang Islam secara umum. Tapi Islam aliran Tengku Zulkarnain.
(Red-SP.ID/FIN)