Kuala Tungkal, Sumutpos .id - Abdul Wahab, seorang petani sawit, di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, melaporkan kerusakan lahan sawitnya yang terletak di Desa Terjun Gajah diduga akibat aktivitas Galian C, yang di lakukan oleh PT Devi Mandiri ke pihak kepolisian, Rabu (12/06/24),
Di jumpai usai melapor, Abdul Wahab menyatakan, kegiatan Galian C yang di lakukan oleh PT Devi Mandiri berlangsung di atas lahan sawitnya telah merusak tanaman sawit dan lahan itu sendiri akibat aktivitas pengerukan tanah urug yang menggunakan alat berat.
"Lahan sawit saya rusak parah. Tanaman yang seharusnya berproduksi dengan baik sekarang banyak yang mati atau rusak akibat Galian C," ungkapnya dengan nada kesal.
Menurut Abdul, aktivitas Galian C tersebut tidak hanya merusak tanaman sawitnya tetapi juga mengancam keselamatan lingkungan sekitar.
"Kegiatan mereka ini sudah kurang lebih 1 (Satu) tahun, Kami sudah beberapa kali mengingatkan dan mengusir mereka, tapi mereka kembali lagi melakukan aktivitas yang kami duga penambangan tanah urug," lanjut Wahab.
Selain melapor ke polisi, Abdul Wahab juga mengajukan tuntutan kepada pihak pelaksana Galian C agar segera menghentikan aktivitasnya dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.
"Saya berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku Galian C yang beraktifitas diatas lahan kami, Kami hanya ingin keadilan dan perlindungan terhadap lahan pertanian kami," tegasnya.
Sementara itu, aktivitas Galian C di sekitar wilayah Tanjung Jabung Barat terus menuai kontroversi. Banyak pihak yang mengeluhkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
Kejadian yang menimpa Abdul Wahab menjadi salah satu contoh nyata dampak buruk yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut.
Dengan adanya laporan ini, masyarakat berharap ada tindakan nyata dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menangani masalah Galian C yang meresahkan dan merugikan para petani di daerah tersebut.
Sampai berita ini diunggah, pihak yang melakukan aktivitas tambang galian C jenis tanah urug belum bisa dikonfirmasi. (Tim01)