(Image/Gambar) : Ketua DPD GWI (Gabungan Wartawan Indonesia) Provinsi Sumatera Utara, Jasman, SH
Nias Barat - Sumutpos.id : Ketua GWI (Gabungan Wartawan Indonesia) Provinsi Sumatera Utara, Jasman, SH mengecam keras, dan mengatakan akan mengawal dan meminta kepada APH (Aparat Penegak Hukum) untuk mengusut tuntas terkait kasus penghinaan wartawan yang sedang viral di Pulau Nias, yang di duga di lakukan H.D di postingan facebook dan di WhatsApp grup Generasi Aekhula.
Pada hari minggu 03/10/2021 sekira pukul 08.30 melalui telefon seluler miliknya, saat di konfirmasi terkait kasus penghinaan wartawan, yang di posting oleh akun facebook Hepi Daeli dan juga di grup whatsapp generasi aekhula, yang telah di laporkan oleh sejumlah wartawan, pada 21/09/2021 ke mapolres Nias, Ketua GWI Sumut angkat bicara.
"Kita mengecam keras oknum yang telah menghina profesi wartawan, dan kita kawal bersama agar pihak penegak hukum, menyelesaikan kasus ini," tegas Ketua GWI Sumut.
"Lebih lanjut agar pemilik akun tersebut cepatnya di tangkap oleh Polisi," Harap Ketua GWI Sumut melalui telefon seluler miliknya.
Salah seorang masyarakat Nias Barat dari sisobandao sirombu R.H mengutuk keras oknum yang menghina profesi wartawan tersebut.
"Saya sebagai masyarakat awam saja, mengutuk keras oknum yang menghina profesi wartawan, karena sumber informasi kebanyakan kami dapat dari link media, berdasarkan hasil kerja wartawan," Ujar R.H ketika dikonfirmasi kru media melalui whatsapnya kepada wartawan
Sejumlah wartawan mengharapkan kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia agar secepatnya menangkap oknum tersebut dan tidak semena-mena lagi menghina profesi wartawan dan menyerang profesi wartawan di media sosial, baik di facebook dan juga di grup whatsapp.
Setelah terpantau di akun facebook Hepi Daeli, sepertinya tidak beritikad baik terhadap profesi wartawan, di duga sangat merendahkan profesi orang lain, dilansir dari komentar-komentarnya di beberapa berita wartawan terkait bahwa "silo eluaha khomi dao" yang artinya tidak ada artinya sama kalian itu.
Hal ini di duga sangat mengabaikan dan melecehkan profesi wartawan. (Red-SP.ID/FH)