Jawa Maraja Bahjambi, Simalungun.sumutpos.id
Karena adanya laporan dari warga masyarakat dengan adanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di huta ll Nagori(desa-red) Bahjoga, pemerintah nagori Bahjoga bersama Puskesmas Jawa Maraha bahjambi segera melaksanakan Fogging untuk mencegah agar penyebaran DBD tidak semakin meluas, Selasa (12/11/2024).
Terdapatnya kasus DBD, Pemerintah nagori Bahjoga bekerja sama dengan UPT Puskesmas Jawa Maraja Bahjambi melaksanakan langka-langkah pencegahan, langkah awal yang sudah dilaksanakan agar penyebaran DBD tidak semakin meluas yakni dengan melaksanakan fogging di Area sekitar lingkungan warga yang terkena kasus DBD sampai radius 100 meter. Tepatnya di huta 2 Marihat Bayu,nagori Bahjoga,kecamatan Jawa Maraja Bahjambi kabupaten Simalungun
"Penyebaran DBD ini sangat dipengaruhi adanya perubahan cuaca menjadi faktor utama, sehingga nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD semakin banyak berkembang biak. Kalau tidak ada nyamuk itu, tidak akan menular. Perkembangbiakan nyamuk juga didukung karena faktor lingkungan yang kurang baik. Sehingga pihak Puskesmas Jawamaraja bahjambi dan Pemerintah Desa Bahjoga bersama Babinsa, Babinkamtibmas selalu mensosialisasikan agar warga masyarakat selalu menerapkan 3 M, yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang genangan air serta memberikan abate pada bak air,"ujar Dr.Erik yang merupakan kepala UPT Puskesmas Jawa Maraja Bahjambi
Masih terang kapus Jawa Maraja bahjambi, jalan utama yang harus dilakukan untuk pencegahan adalah dengan membuat lingkungan lebih bersih dan rapi, bergotong royong (Haroan Bolon) selain penanganan yang lainnya. Pencegahan dengan menabur serbuk abate, pengasapan, itu juga baik, tetapi yang utama adalah dengan 3M Plus. Untuk itu pemberian edukasi 3M plus ini harus sering dilakukan.ujarnya
3M Plus itu menguras, menutup dan mendaur ulang, juga menanam ikan di kolam-kolam, menanam tumbuhan pengusir nyamuk seperti lavender, sereh dan lain-lain, atau menggunakan obat penangkal nyamuk di badan. Himbauan tersebut selain disampaikan oleh pihak kesehatan. Pemerintah desa juga sudah membuat surat edaran kepada masyarakat.
Kepala Puskesmas Jawa Maraja bahjambi Dr.Erik juga menjelaskan mekanisme dan syarat dilakukan Fogging yaitu;
"Untuk fogging gratis ini syaratnya wilayah tersebut sudah terdiagnosa adanya warga yang menderita penyakit DBD. Dan di sekitar rumah penderita DBD minimal ada tiga penderita demam dalam radius 100 meter.
Yang kedua mengidentifikasi adanya nyamuk Aedes Aegypti dan larva atau jentik nyamuk tersebut. Yang kira-kira ketika ditemukan minimal 5 persen rumah tangga yang ada di radius 100 meter itu positif ada nyamuk dan jentiknya maka itu bisa dilakukan fogging fokus yang dibiayai pemerintah, “ jelasnya.
Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB dan menurunkan petugas kesehatan diantaranya;
Kepala Puskesmas Dr.Erik (Jawa Maraja Bahjambi),
Pak rikson nainggolan,
Jelita,Novriyanti sinaga,
Nilam sari,
Devi saragih,dan Widya Pohan(bagian kesling)
Pangulu Nagori Bahjoga Yuky Murdyansyah,S.Pdi ,Gamot huta 2 dan 3,Amit dan Wahyudi,Bhabinkamtibmas polsek Tanah Jawa AIPTU Antony,Babinsa Serka Herwin serta masyarakat.
Dari pantauan awak media sumutpos.id selama giat berlangsung warga terlihat penuh keakraban dan semangat. Dan kegiatan Fogging berjalan lancar aman dan tertib.Serta penuh .
(Red/SP.Id/Dedi Sinaga)