* Treagedi di Tanah Karo, Kebakaran Misterius Renggut Nyawa Seorang Jurnalis dan Keluarga -->
AYO IKUTI PROTOKOL KESEHATAN - CEGAH PENYEBARAN COVID-19 DIMULAI DARI DIRI KITA SENDIRI

Pengikut


Iklan

* Treagedi di Tanah Karo, Kebakaran Misterius Renggut Nyawa Seorang Jurnalis dan Keluarga

Minggu, 30 Juni 2024

 





Medan, Sumutposid. - Dalam suasana yang penuh duka dan keprihatinan, Dunia Jurnalisme Indonesia kembali tercoreng oleh sebuah tragedi, Kamis dinihari, 27 Juni 2024, rumah seorang Jurnalis TRIBRATA TV di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Dugaan sementara rumah ini dibakar oleh orang tak dikenal (OTK). 


Kebakaran tersebut menewaskan Sempurna Pasaribu (47 tahun), Istri Elfirda Br Ginting (48 tahun), Anak Sudi Investasi Pasaribu (12 tahun), dan Cucu Loin Situkur (3 tahun).





Kejadian memilukan ini bermula ketika korban baru saja pulang ke rumah sekitar pukul 24.00 WIB, diantar oleh seorang rekan sesama Jurnalis. Dalam beberapa hari terakhir, korban memang memilih tidak pulang ke rumah sebagai tindakan antisipatif atas berita-berita yang ditulisnya. Dua pekan terakhir, korban gencar mengungkap kasus perjudian, narkoba, dan penebangan kayu ilegal di wilayah Tanah Karo.


"Tadi malam Saya antar dia pulang naik Mobil karena ada Rezeky sedikit yang hendak diberikannya pada Istri," ungkap rekan Jurnalis yang mengantarnya, Kamis (27/06/2024). 


"Enggo Muli lah Kam Bang, Adekndu uda buka kan pintu rumah (sudah, pulanglah Bang, Adikmu sudah buka pintu)," kenang rekannya, dengan suara bergetar.





Kejadian tragis ini baru diketahui sekitar pukul 05.00 WIB ketika beberapa rekan korban menghubungi dan memberi kabar mengenai kebakaran yang melahap rumah korban hingga rata dengan tanah. Dua unit Mobil Pemadam Kebakaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dikerahkan untuk memadamkan api, namun tak ada satupun barang yang bisa diselamatkan.


Informasi awal menyebutkan bahwa kebakaran tersebut dipicu oleh ceceran Minyak Pertalite, karena Istri korban berjualan Minyak eceran. Namun, dugaan adanya unsur kesengajaan juga mencuat, mengingat sensitifitas pemberitaan korban terkait perjudian, narkoba, dan penebangan kayu ilegal.


Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP. Rasmaju Ginting, saat dikonfirmasi wartawan bahwa pihaknya masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 


"Kita masih di lokasi, olah Tempat Kejadian Perkarah (TKP)," balasnya singkat saat dikonfirmasi Jurnalis melalui lewat WhatsAppnya.


Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalismedia Siber (PJS), Sofyan Siahaan, mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam atas musibah ini. Ia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab kebakaran, apakah ini benar-benar sebuah musibah atau ada unsur kesengajaan dari pihak tertentu. 


"Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Kami berharap pihak kepolisian dapat mengungkap apakah ini murni musibah atau ada unsur kesengajaan terkait pemberitaan yang dilakukan korban," tegasnya.


Empat korban kebakaran ini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk Otopsi. 


Tragedi ini tidak hanya menggoreskan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi seluruh Insan Pers di Indonesia. Mereka kini menunggu kebenaran terungkap, sambil merenungi betapa mahalnya harga yang harus dibayar untuk sebuah kebenaran.(RED-SP-ID/MYT)